JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan, hasil survei dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) akan digunakan sebagai masukan dan stimulus bagi tim Badan Pemenangan Nasional untuk terus bekerja lebih keras.
Andre optimistis, sisa waktu sekitar enam bulan sampai pada masa pencoblosan, elektabilitas Prabowo akan meningkat. Terlebih setelah ada debat terbuka capres-cawapres.
“Kami terus bekerja meyakinkan masyarakat, bahwa insya Allah setelah debat terbuka Pak Prabowo akan rebound melewati (elektabilitas) Pak Jokowi,” ujar Andre melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).
Andre mengatakan, pasangan nomor urut 02 itu akan memperkenalkan program-program konkret, seperti bagaimana menumbuhkan pertumbuhan ekonomi, bagaimana membuka lapangan pekerjaan, bagaiamana memastikan harga-harga kebutuhan pokok terjaga.
Selain itu, Prabowo-Sandi juga akan lebih giat berkeliling untuk menyapa masyarakat di Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Sebut Butuh Kerja Keras untuk Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Terkait hasil survei SMRC tersebut, Andre mengaku tak merasa khawatir. Pasalnya, kata Andre, pihaknya juga memiliki survei internal yang menunjukkan tren kenaikan pasangan urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Enggak khawatir (hasil survei SMRC) kita akan kerja, tren kita naik dan publik juga harus tau ada berbagai lembaga survei yang bukan sebagai lembaga survei, tapi juga ada lembaga yang bertugas sebagai lembaga konsultan penggiringan opini jadi santai saja. Kami punya potret survei sendiri yang kami pegang,” kata Andre.
Sebelumnya, survei terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018), menyatakan, elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada enam bulan sebelum Pilpres 2019.
Baca juga: Jubir Prabowo: Survei Sering Salah dan Hasilnya Petahana Kalah
Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.
Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik kepada kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 menyatakan tidak puas.
Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.