JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kemensos RI Hartono Laras mengatakan, tim Kemensos RI yang ada di Sulawesi Tengah bersama Bupati Donggala Kasman Lassa akan mendistribusikan bantuan ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau bantuan di kabupaten Donggala.
Bantuan yang akan dikirimkan berupa tenda gulung atau terpal, tenda serba guna, selimut, matras dan peralatan atau kebutuhan untuk dapur umum.
“Insya Allah hari ini kami bersama Tim Kemensos, Bupati Donggala, Dinsos (Dinos Sosial) Sulteng, akan menuju Kecamatan Balaesang (kabupaten Donggala), sekalian mau mengunjungi para pengungsi,” kata Hartono kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).
Hartono mengatakan, akses menuju lokasi tidak bisa ditembus melalui darat lantaran medan yang sulit dan terputus.
Penyaluran bantuan ke Kabupaten Donggala akan melalui jalur laut dari Pelabuhan Pantoloan, Palu Utara.
“Karena hari ini kami akan cukup banyak bantuan ke lokasi tersebut, maka diputuskan untuk menggunakan jalur laut,” kata Hartono.
Hartono mengatakan, penanganan korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulteng dalam masa tanggap darurat bencana fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar.
Pada saat yang sama, lanjut Hartono, proses rehabilitasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tetap mendapatkan perhatian penuh dari Kemensos.
“Di samping kami fokus pada penanganan kebutuhan dasar untuk korban di Sulten, kami juga fokus penanganan rehabilitisasi di Lombok,” kata Hartono.
Di Kabupaten Donggala terdapat 16 kecamatan ,158 desa, 9 kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 321.000.
Diberitakan sebelumnya, jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami mencapai 1.763 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.519 jenazah ditemukan di Palu.
Sementara, sebanyak 159 jenazah ditemukan di Donggala.
Di Sigi, ditemukan 69 korban tewas; 15 jenazah di Parigi, dan 1 jenazah ditemukan di Pasangkayu.
Menurut BNPB, korban jiwa paling banyak ditemukan di Kota Palu. Hal itu disebabkan gempa dan tsunami yang terjadi di kota tersebut.
Hingga saat ini, diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun dan belum diketahui keadaannya.
.
.
.