Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Latar Belakang Dibentuknya TNI...

Kompas.com - 05/10/2018, 10:48 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia tentu harus segera membentuk pasukan tentara untuk menjaga kedaulatannya. Karena itu, tak lama kemudian dibentuklah Badan Keamanan Rakyat pada 23 Agustus 1945.  

Namun, BKR bukanlah suatu badan tentara atau institusi militer resmi Indonesia. BKR dibentuk untuk menjaga keamanan daerah dan membantu korban-korban seusai perang kemerdekaan.

Mereka berada di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI) yang berada di tiap daerah untuk memberikan rasa aman dan mengembalikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Kemudian, muncul inisiatif untuk membentuk sebuah wadah militer dalam bentuk tentara nasional. Hal ini berguna untuk meningkatkan fungsi BKR dari menjaga keamanan menjadi lebih kompleks. Ide itu dirasa dianggap perlu karena bersamaan dengan situasi dan kondisi yang mendesak.

Buku TNI-AD Dahulu, Sekarang, dan Masa Depan (2000) karya Saurip Kadi menjelaskan bahwa keberadaan militer diperlukan untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara. Apalagi pada masa-masa kemerdekaan, pasti ada berbagai masalah yang datang dengan kondisi negara yang belum stabil.

Akhirnya, mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dahulunya tergabung dalam BKR sepakat untuk memperdalam tugas dan fungsinya menjadi organisasi ketentaraan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: BKR Laut Dibentuk, Cikal Bakal TNI AL

TKR, TRI, dan jadi TNI

Markas TKR pertama, terletak di Gondokusuman, Yogyakarta, saat ini menjadi Museum Dharma Wiratamawikipedia Markas TKR pertama, terletak di Gondokusuman, Yogyakarta, saat ini menjadi Museum Dharma Wiratama
Peningkatan fungsi BKR pada awalnya dianggap kurang perlu karena tak mendapat restu dari pendiri bangsa. Presiden Soekarno misalnya, yang lebih menitikberatkan pada segi diplomasi daripada peperangan.

Namun, karena kebutuhan dan situasi yang mendesak karena kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia, pada 5 Oktober dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Tentara ini merupakan angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia.

Wakil Presiden Mohammad hatta mengutus Mayor Oerip Soemohardjo, mantan Perwira KNIL untuk menjadi Kepala Staf TKR dan mengkoordinasi keberadaan TKR.

Maka dari itu, muncul seruan kepada seluruh pemuda rakyat Indonesia baik yang belum pernah ikut militer maupun sudah untuk mendaftarkan diri menjadi anggota TKR.

Mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho juga masuk dalam jajaran ini untuk menunjukan kesetiaannya terhadap Tanah Air.

Oerip Soemohardjo yang ditunjuk menjadi Kepala Staf TKR membuat Markas Besar Umum sebagai markas tertinggi TKR di Yogyakarta.

BKR Laut mengubah dirinya menjadi TKR laut. Selang beberapa bulan, TKR Jawatan Penerbangan juga dibentuk untuk melengkapi sektor udara. Sudah ada tiga matra, darat, udara dan laut terbentuk dan bisa saling berkoordinasi di bawah Komando Markas Besar.

Karena belum ada kejelasan soal seragam, maka Mabes TKR menginstruksikan bagi jajarannya yang berada di wilayah Jawa dan Madura untuk melengkapi seragam dan personelnya. Tak harus sama mengenai warna, tetapi tanda kepangkatan harus sama di jajaran TKR.

Organisasi militer ini kemudian mulai menjalankan tugas dan fungsinya untuk menjaga keselamatan di berbagai daerah. Kedatangan dan ancaman Sekutu yang datang ke Indonesia menjadi langkah penting bagi TKR untuk menyelamatkan kedaulatan Indonesia.

Pada 7 Januari 1946, pemerintah mulai mengeluarkan penetapan untuk mengubah Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Ini dilakukan demi meluasnya fungsi dari tentara dalam hal pertahanan kemerdekaan dan keamanan rakyat Indonesia.

Perubahan nama kembali terjadi ketika Tentara Keselamatan Rakyat diubah menjadi Tentara Republik Indonesia melalui Penetapan Pemerintah Nomor 4/SD Tahun 1946. Hal ini untuk menunjang standar organisasi militer intenasional.

Setelah itu juga TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia untuk menyatukan barisan-barisan bersenjara lain di samping TRI ke dalam wadah militer nasional pada 15 Mei 1947.

Barulah pada 1959, pada 5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com