JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Sulawesi Tengah meningkat menjadi 66.238 unit.
Dari total rumah yang rusak, tercatat 65.733 unit rumah berada di wilayah Sulawesi Tengah, dan 505 unit rumah berada di Sulawesi Barat.
Data tersebut dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (4/10/2018) pukul 14.00.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, rumah rusak mayoritas runtuh karena guncangan gempa, serta tersapu gelombang tsunami.
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng Capai 1.424 Orang
Jumlah tersebut, kata Sutopo, masih akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan petugas.
"Data ini masih akan terus bergerak. Artinya dinamis, sesuai dengan update data yang dilaporkan pertugas," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Selain rumah rusak, tercatat sejumlah fasilitas umum di kawasan terdampak gempa dan tsunami juga hancur, mulai dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga hotel.
Diketahui, jembatan Ponulele yang menjadi ikon Kota Palu juga hancur akibat goncangan gempa.
Data terbaru BNPB menyebut, sebanyak 1.424 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulteng pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.
Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang.
Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.