Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutya Hafid: Menyakitkan, Politisi dan Pimpinan DPR Tak Paham UU ITE

Kompas.com - 04/10/2018, 14:13 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Meutya Hafid, menyayangkan banyak orang yang belum memahami Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Anggota Komisi I DPR itu tak habis pikir, orang-orang yang tak paham UU ITE ternyata juga mencakup para anggota DPR yang terlibat dalam pembuat undang-undang.

"Menyakitkan bagi kami yang turut membahas UU ini bahwa banyak politisi bahkan ada pimpinan DPR yang tidak memahami UU ITE," ujarnya di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

"Jelas dikatakan dalam UU tersebut bahwa penyebar hoaks atau berita bohong melalui elektronik harus bertanggung jawab secara hukum," sambung politisi Partai Golkar itu.

Baca juga: 4 Anggota DPR Dilaporkan ke MKD Terkait Kebohongan Ratna Sarumpaet

Hal itu disampaikan Meutya menanggapi penyebaran berita bohong terkait pengeroyokan aktivis Ratna Sarumpaet.

Salah satu orang yang menyebarkan hoaks tersebut yakni Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Ibu Ratna mungkin tidak dijerat oleh UU ITE karena Ibu Ratna tidak menyebarkan secara elektronik, tapi mereka politisi-politisi yang juga membahas dan juga mengesahkan. Bahkan di meja pimpinan DPR kemudian terlibat melanggar UU dengan saksama," kata dia.

Baca juga: Prabowo Subianto: Saya Minta Maaf

Padahal, ucapnya, saat UU itu dibahas, kontroversi yang terjadi sangat besar. Namun, ia menilai, kini UU itu dengan santai dilanggar oleh orang-orang yang di Parlemen dan tak mau bertanggung jawab.

Ratna Sarumpaet sebelumnya mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok. Ia mengaku telah berbohong kepada keluarga dan koleganya.

"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah diberikan setan-setan mana dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Baca juga: Sandiaga Uno Mengaku Syok Ratna Sarumpaet Berbohong

Setelah pengakuan Ratna tersebut, Prabowo Subianto dan para politisi lainnya kemudian meminta maaf telah menyebarkan kebohongan.

Prabowo mengaku saat itu memercayai apa yang disampaikan kepadanya. Ia mengaku terusik dan khawatir saat melihat kondisi Ratna.

Meski demikian, Prabowo merasa tidak bersalah terkait pernyataannya pada Rabu malam, terkait Ratna.

"Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusah-grusuh (terburu-buru). Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo.

Pimpinan DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon juga meminta maaf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com