Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak, Jokowi Gelar Rapat di Teras Bandara Palu

Kompas.com - 03/10/2018, 15:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018) sore.

Rapat terbatas ini digelar mendadak. Pasalnya, berdasarkan rencana semula, setelah rampung meninjau Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Presiden langsung bertolak ke Jakarta.

Namun, begitu tiba di bandara, ia tidak langsung menuju pesawat, melainkan berjalan ke salah satu teras ruang tunggu terminal yang berdekatan dengan landasan pacu.

Bersamaan dengan itu, Paspampres mengangkut empat kursi panjang di ruang tunggu ke teras tersebut. Mereka menyusunnya berhadap-hadapan untuk Presiden beserta menteri menggelar rapat. 

Rapat terbatas mendadak dihadiri oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto Menteri Koordinator; Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan; Rakyat; Basuki; Hadimulyono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Baca juga: Instruksi Jokowi: Korban Luka Bencana Sulteng Dirawat di Makassar

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal; Tito Karnavian; dan Gubernur Sulawesi Tengah Loki Djonggala juga hadir di dalam rapat mendadak tersebut.

Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan di dalam rapat, mulai dari percepatan evakuasi, mendorong agar logistik cepat sampai ke para pengungsi hingga pembukaan pusat ekonomi dan pemerintahan di lokasi terdampak bencana. 

Rapat terbatas itu berjalan sekitar 20 menit. Rapat itu juga disaksikan oleh masyarakat umum, TNI/Polri dan relawan yang sedang beraktivitas di bandara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com