JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI Hartono Laras menuturkan, Kementerian Sosial RI memberikan layanan bantuan hubungan psikososial atau trauma healing kepada korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak mengalami trauma.
Hartono menuturkan Tim Layanan Dukungan (TDP) Psikososial Kementerian Sosial RI juga bekerja sama dalam lembaga-lembaga sosial terkait untuk membantu memulihkan psikis atau kejiwaan pasca bencana gempa bumi dan tsunami.
“Melalui tim trauma healing dalam hal ini dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Kemensos) kemudian mengerahkan mitra kerja melalui lembaga-lembaga sosial dan badan-badan usaha,” kata Hartono kepada Kompas.com, Rabu (3/10/2018).
Baca juga: BNPB: Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Perlu Trauma Healing
Tim Layanan Dukungan Psikososial Kemensos RI terdiri dari Tim LDP Kemensos, Psikolog Universitas Hasanuddin, Tim LDP World Vision Indonesia, Psikolog Universitas Maranata Bandung, dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.
Hartono menuturkan, kegiatan yang dilakukan tim trauma healing nantinya akan memberikan bantuan dukungan korban bencana, seperti bantuan terapi rekreasional.
“Play therapy atau terapi rekreasional, community based, assessment pendekatan kelompok,” tutur Hartono.
Tim LDP, nantinya juga akan melakukan pembagian tugas pemetaan lokasi pengungsi, pendataan korban meninggal, pengolahan data dan menghimpun aduan masyarakat.
Baca juga: Tim “Trauma Healing” Kemensos Telah Tiba di Palu
Hartono mengatakan, semua unit di Kemensos akan bersinergi untuk mendukung penanganan pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Semua unit Kemensos bersinergi untuk mendukung penanganan bencana di Sulawesi Tengah menindaklanjuti arahan Presiden ke Menteri Sosial (Agus Gumiwang Kartasaswita) bahwa penanganan bencana di Sulawesi Tengah fokus pada pengungsi,” kata Hartono.
Sejak gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa (2/10/2018), tercatat, bertambah menjadi 1.234 orang, 799 orang terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.