JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 26 negara dan 2 organisasi internasional menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah.
Jumlah tersebut meningkat dari data yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Wiranto sebelumnya menyebut ada 18 negara yang bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia hingga Senin (1/10/2018).
"Sudah ada 26 negara dan 2 organisasi internasional yang menawarkan bantuan. Bantuan harus diserahkan secara tertulis ke pemerintah Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 1.234 Orang
Menurut Sutopo, bantuan yang diberikan harus bersifat self supporting, supaya tidak membebani Indonesia.
"Semua bantuan harus self supporting dan sebisa mungkin tak membebani pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah," ujar dia.
Sutopo menambahkan, bantuan internasional yang paling dibutuhkan berupa pesawat angkut.
Baca juga: 14 Negara Kirim Bantuan bagi Korban Bencana Sulteng, dari Pesawat hingga Generator
Sebab, pesawat angkut penting untuk mengangkut personel tim SAR gabungan dan bantuan.
"Air transportaiton jadi prioritas dari semua bentuk bantuan. Kita ada Hercules C-130, mampu mengangkut personel dan bantuan dalam jumlah besar," terang Sutopo.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan wilayah sekitarnya menimbulkan korban jiwa dan sejumlah kerusakan.
Menurut data yang dirilis BNPB, hingga Selasapukul 13.00 WIB, tercatat 1.234 orang meninggal dunia.
Selain itu, sebanyak 799 orang mengalami luka berat, 99 orang dilaporkan hilang, dan 65.773 unit rumah rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.