JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta roda perekonomian di daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah, segera dipulihkan pascabencana gempa dan tsunami.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
"Setelah mendengar berbagai laporan dari menteri dan lembaga terkait, Presiden memberi penekanan untuk normalisasi roda kehidupan masyarakat yang terkena dampak bencana secepatnya," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto usai rapat terbatas.
"Bukan mendukung pengungsian besar-besaran, tapi memulihkan roda perekonomian sehingga mereka merasa aman tercukupi dan tak perlu mengungsi," tambahnya.
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 1.234 Orang
Wiranto mengatakan, untuk memulihkan roda perekonomian, peran TNI-Polri sangat penting.
Menurut dia, sudah ada 3000 personel TNI yang diterjunkan ke lokasi, baik untuk pengamanan maupun petugas medis.
Sementara Kepolisian akan menurunkan hingga 2000 polisi.
Baca juga: 4 Instruksi Jokowi, dari Penambahan Personel hingga Pengawalan Distribusi Logistik
Para personel TNI dan Polri akan ditempatkan di pusat-pusat perekonomian untuk mencegah penjarahan yang sebelumnya terjadi.
"Untuk menenangkan menentramkan masyarakat," kata Wiranto.
Selain itu, Wiranto juga menilai, kebutuhan dasar seperti listrik, BBM, air bersih, makanan dan minuman serta tenda sangat penting agar masyarakat tidak mengungsi ke wilayah lain.
Pemerintah akan bekerja untuk memastikan kebutuhan-kebutuhan tersebut tercukupi.
Baca juga: 14 Negara Kirim Bantuan bagi Korban Bencana Sulteng, dari Pesawat hingga Generator
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan wilayah sekitarnya, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa pukul 13.00 WIB, jumlah korban tewas bertambah menjadi 1.234 Orang. Selain itu, sebanyak 799 mengalami luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.