JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Donggala, Palu dan Mamuju dan sekitarnya yang terdampak gempa untuk sementara beraktivitas di tempat terbuka.
Ini untuk menghindari gempa susulan yang diperkirakan masih akan terus terjadi.
"Sementara di tempat terbuka saja. Kalau BNPB dan Basarnas sudah dilokasi nanti akan ada tenda," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat (28/9/2018).
Hingga pukul 21.00 WIB, BMKG mencatat sudah ada 31 gempa susulan yang berpusat di Donggala. Sebagian gempa susulan itu berkekuatan cukup keras dan mencapai magnitudo 6.
"Kekuatan 5 saja bisa merobohkan bangunan kalau sudah retak-retak atau miring," kata dia.
Jika ingin tetap beraktivitas di dalam bangunan, menurut dia, harus ada ahli yang memastikan bahwa bangunan tersebut berada dalam kondisi yang baik.
Gempa yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), berkekuatan magnitudo 7,4. Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.
Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.