Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pulau Sumatera

Kompas.com - 27/09/2018, 22:55 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan paling ketat kontestasi pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diprediksi terjadi di Pulau Sumatera.

Hal itu merujuk pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis Kamis (27/9/2018).

Survei tersebut dilakukan pada 14-22 September 2017, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.

Baca juga: Survei LSI: The New Prabowo Berdampak Positif, tapi Belum Populer

Dengan basis populasi pemilih sebesar 20,8 persen di Pulau Sumatra, pasangan Jokowi-Ma'ruf dipilij 44,8 persen responden dibanding Prabowo-Sandiaga yang memperoleh 43,8 persen. yang belum memutuskan dan rahasia sebanyak 11,4 persen. 

"Dari selisih yang sangat tipis ini menyebabkan kedua paslon harus bersaing ketat," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).

Di pulau-pulau besar lain, Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi dengan selisih lebih dari lima persen. 

Di Pulau Jawa dengan base populasi paling besar atau sebanyak 56,7 persen, Jokowi-Ma'ruf mendapat angka 52,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 25,9 persen. Sementara responden yang belum memutuskan dan rahasia 21,5 persen. 

Baca juga: Survei LSI: PDI-P Paling Militan Dukung Jokowi-Maruf, Perindo Sebaliknya

Di Pulau Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebanyak 61,4 persen dan Prabowo-Sandi sebanyak 30, persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan rahasia 8,6 persen. Base populasi Kalimantan terdata sebanyak 5,8 persen. 

Sementara di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan angka sebesar 58,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 26,7 persen. Dengan base populasi 7,5 persen, di Sulawesi yang belum memutuskan dan rahasia sebanyak 14,4 persen. 

"Di Pulau Maluku dan Papua, Jokowi-Maruf unggul telak 76 persen, Prabowo-Sandi 12 persen. Sedangkan di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Jokowi-Ma'ruf mendapat 50 persen, Prabowo-Sandi 35 persen," ujar Ardian.

Di Maluku dan Papua yang belum memutuskan dan rahasia sebanyak 12 persen dari total base populasi sebanyak 4,2 persen. 

Kompas TV Kesenjangan juga terjadi pada pertumbuhan kawasan ekonomi baru di Timur, Maluku, Papua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com