Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Akan Mundur dari Ketum jika Nasdem Tak Raih Tiga Besar

Kompas.com - 27/09/2018, 15:44 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akan merasa malu apabila partainya tak berhasil masuk tiga besar dan meraih lebih dari 100 kursi di DPR dalam Pemilu 2019.

Sebab, jika tak tercapai, Paloh merasa dirinya gagal sebagai pemimpin partai.

"Konsekuensinya, ketua umumnya saat ini pasti mengundurkan diri karena dia malu. Dan saya tahu diri. Saya malu kalau tidak mempunyai kemampuan membawa partai ini menjadi partai besar," kata Paloh dalam pembekalan caleg Nasdem di Claro Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/9/2018) sore.

Baca juga: Surya Paloh Minta Seluruh Caleg Nasdem Menangkan Jokowi-Maruf Amin

Paloh menekankan, seluruh caleg Nasdem untuk meninggalkan capaian lama 36 kursi di DPR pada Pemilu 2014 lalu.

Ia meminta para kadernya untuk memperjuangkan capaian yang lebih tinggi.

"Kalau tetap terjadi 36 kursi kita sudah tidak pantas lagi bersama-sama meneruskan kehidupan partai ini. Dan saya berharap kepada kalian lah sebagai kader," ujar dia.

Baca juga: Survei LSI: 6 Parpol Tak Lolos ke DPR, 5 Parpol Terancam

Ia juga meminta seluruh kader Nasdem untuk tak perlu terpaku pada survei-survei yang menunjukkan Nasdem kesulitan untuk lolos ambang batas parlemen.

"Kalau ada lembaga survei yang menyatakan itu partai pengkhayal, maka kita harus senyum dan enggak boleh marah. Manggut-manggut kepala saja dan senyum supaya energi kita tetap terjaga," ujar dia.

Oleh karena itu, Paloh menekankan pentingnya strategi, konsistensi, kerja keras dan soliditas bersama agar target tersebut tercapai.

"Dengan kemampuan strategi yang kita miliki, dengan kerja keras yang kita lakukan, dan soliditas yang kita miliki, kita berhasil insya Allah mencapai 100 kursi lebih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com