Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres Digelar Jumat Malam

Kompas.com - 20/09/2018, 15:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pengundian nomor urut capres cawapres peserta Pemilu 2019, Jumat (21/9/2018). Rencananya, pengundian nomor urut akan digelar di gedung KPU, malam hari.

Menurut Komisioner KPU Ilham Saputra, mekanisme pengundian nomor urut dimulai dari pengundian nomor gilir, dilanjutkan dengan pencabutan nomor urut pasangan calon (paslon).

"Nanti kita akan berikan kesempatam mereka untuk mencabut nomor urut, untuk mencabut nomor undian. Nanti capres-cawapresnya mengambil (nomor gilir), kemudian nomor yang paling kecil, dia yang duluan (mencabut nomor urut). Baru kemudian mereka mengambil nomor urutnya," kata Ilham di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf: Nomor Urut 1 atau 2 Tak Masalah, Keduanya Bisa Di-branding

Selain meminta paslon untuk hadir, KPU juga meminta petinggi partai-partai politik pengusung paslon untuk datang menyaksikan pengundian nomor urut.

Selain itu, massa pendukung paslon juga diizinkan ikut hadir, namun jumlahnya dibatasi 150 orang tiap pendukung paslon.

"Massa pendukung itu nanti di (lantai) bawah 100 (orang), masing-masing calon. Kemudian 50 orang yang akan masuk ke dalam (tempat pengundian nomor urut)," ucap Ilham.

Baca juga: Nomor Urut Capres dan Cawapres Ditetapkan Besok, Polri Imbau Dua Kubu Jaga Ketertiban

Mengantisipasi supaya tidak terjadi bentrok massa dua pendukung dua paslon, KPU mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian.

KPU juga sudah meminta liaison officer (LO) masing-masing paslon untuk berkomitmen menjaga ketertiban saat pengundian nomor urut.

"Silakan berekspresi dengan ragam ekspresinya, tapi kita sama-sama punya komitmen untuk menjaga bahwa prosesi pengambilan nomor urut itu berjalan dengan aman tertib lancar," kata Komisioner KPU Wahyu Saputra.

Kompas TV Surat keputusan pengangkatan Machfud Arifin sebagai ketua tim kampanye daerah Jawa Timur diserahkan langsung dalam pertemuan lintas partai pendukung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com