Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Kita Memang Masih Perlu Impor Beras

Kompas.com - 20/09/2018, 13:23 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan membela Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita soal ribut-ribut impor beras.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, saat ini Indonesia memang harus impor beras karena stok yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Secara realita kita memang masih perlu impor (beras)," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Menurut Moeldoko, produksi beras dalam negeri tak bisa mencukupi kebutuhan disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah pengurangan lahan pertanian yang terus terjadi.

"Ada penyusutan lahan, sampai dengan, data terakhir kemarin 24 persen. Jadi Memang secara alami ada penyusutan (karena) pembangunan jalan tol, kawasan-kawasan industri yang dibuka, kawasan perumahan yang berkembang dengan cepat. Itu mengurangi tanah-tanah itu," kata Moeldoko.

Baca juga: Buwas: Indonesia Tak Perlu Impor Beras hingga Juni 2019

Moeldoko mengatakan, pemerintah melalui menteri pertanian sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya untuk menyiasati berkurangnya lahan pertanian ini. Misalnya, dengan membuka lahan di luar Jawa.

"Tapi sekali lagi, bahwa faktor cuaca, faktor hama, dan lain-lain, sangat memengaruhi produktifikas. Sehingga memang kita masih memerlukan impor," tegas Moeldoko.

Di sisi lain, lanjut Moeldoko, kebutuhan orang Indonesia akan konsumsi beras sangat tinggi, yakni mencapai 2,4 juta ton per bulan.

 

Baca juga: Menteri Darmin: Soal Beras Tidak Perlu Gaduh, kalau Tidak Impor Kita Repot

Jika stok beras dalam negeri kurang, maka dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga.

"Jadi kalau oh ini sudah bahaya, mepet, harus ada upaya-upaya untuk impor. Itu, jadi kita tidak boleh mengatakan tidak impor, enggak. Harus dilihat secara realistis kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Ini mohon dipahami," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ini.

Moeldoko mengatakan, dengan datangnya beras impor ditambah jumlah panen petani, gudang miliki Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini memang sudah penuh.

"Tetapi ingat bahwa gudang bulog itu fungsi utamanya adalah melakukan keseimbangan harga di pasar. Begitu harga di pasar tinggi Bulog harus segera menyebar beras itu. Jangan sampai nanti terlalu sepenuhnya dikendalikan pasar," kata dia.

"Jadi kalau Pak Buwas (Dirut Bulog Budi Waseso) mengatakan sekarang masih penuh, mungkin minggu depan, dua minggu lagi berkurang karena kebutuhan memenuhi pasar," kata dia.

Moeldoko menilai, ribut-ribut impor beras antara Buwas dan Enggar ini hanya masalah miskomunikasi.

Baca juga: Ribut Impor Beras, Jokowi Minta Menko Darmin Panggil Mendag dan Dirut Bulog

Menurut dia, Presiden Joko Widodo sudah meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk memanggil keduanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com