Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Soroti Dua Poin soal DPT

Kompas.com - 20/09/2018, 08:01 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengungkapkan dua poin yang menjadi perhatian Nasdem terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.

Pertama, kata dia, jumlah pemilih ganda yang harus dihilangkan.

"Yang pertama, seminimal mungkin, kalau bisa tidak ada pemilih ganda, yang saat ini sedang dikoreksi di setiap KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah)," kata Johnny di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

Kemudian, poin kedua menyangkut penggunaan hak politik. Menurut Johnny, semua pihak perlu dipastikan dapat menggunakan hak pilihnya.

Baca juga: 6.363 DPT Ganda Ditemukan di DKI Jakarta

Secara spesifik, ia menyebutkan soal pemilih pemula, sebab mereka belum memiliki KTP elektronik atau e-KTP. Adapun, KTP-el adalah syarat wajib untuk memilih.

"Termasuk pemilih pemula untuk diberi fasilitas agar mereka bisa memilih, karena masa depan negara untuk mereka, jangan sampai mereka tidak ikut menentukan pemimpin," terangnya.

Maka dari itu, Nasdem sangat mendukung opsi penggunaan kartu pemilih sebagai pengganti e-KTP dalam Pemilu 2019.

Nantinya, pemilih yang belum mendapatkan e-KTP sampai pada hari pemungutan suara, 17 April 2019, bisa menggunakan hak pilihnya dengan cara menunjukkan kartu pemilih yang dimiliki.

Menurut dia, kartu tersebut juga akan memudahkan pemilih pemula yang belum memiliki e-KTP saat waktu pencoblosan.

"Tolong gunakan semua cara, kalau perlu membuat aturan sebagai acuannya, agar pemilih pemula itu bisa menggunakan haknya karena jumlahnya signifikan sekitar 5 juta," jelas dia.

Baca juga: Pengamat: Persoalan DPT Sudah By Design, Saatnya Memutus Mata Rantai Politisasi

Berdasarkan data KPU, terdapat sekitar 1,2 juta pemilih pemula yang berusia 17 tahun pada 1 Januari 2019 hingga 17 April 2019. Total pemilih pemula yang terhitung berusia 17 tahun pada 1 Januari 2018 hingga 17 April 2019, menurut Ditjen Dukcapil Kemendagri, adalah 5 juta orang.  

Terkait DPT Pemilu 2019, saat ini KPU dan pihak terkait telah sepakat untuk menambah waktu perbaikan DPT Hasil Perbaikan (DPTHP) Jilid I Pemilu 2019.

Penambahan waktu diberikan sepanjang 60 hari. Pertimbangannya, masih banyak isu yang perlu diperbaiki soal DPT selain pemilih ganda.

Kompas TV Temuan itu diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com