Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Prabowo-Sandi Pilih Nama "Koalisi Indonesia Adil Makmur"

Kompas.com - 19/09/2018, 05:05 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKoalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah memiliki nama resmi. Nama koalisi pasangan penantang petahana ini yakni Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, nama tersebut dipilih karena Indonesia di bawah pemerintahan Joko Widodo sebagai petahana saat ini menghadirkan masalah ketidakadilan ekonomi dan hukum.

"Karena problem bangsa, problem keadilan ekonomi, hukum, ketimpangan, dan kemakmran yang jadi cita-cita masyarakat sehingga kami berjuang sungguh-sungguh untuk wujudkan keadilan dan kemakmuran dalam berbangsa bernegara," kata Muzani usai rapat di Rumah Prabowo, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: Hasil Rapat, Koalisi Prabowo-Sandi Sepakat Djoko Santoso jadi Ketua Tim Pemenangan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman yang turut hadir dalam rapat tersebut juga menjawab hal serupa saat ditanya wartawan mengenai alasan dipilihnya nama Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"Filosofinya adalah kami melihat sekarang ini persoalan utama kita adalah persoalan masalah kesejahteraan. Dan karena itu kami mengambil nama koalisinya seperti itu. Indonesia adil makmur," kata dia.

Sementara itu, koalisi pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebelumnya sudah memilih nama Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Nama ini dipilih karena pemerintahan Jokowi yang mengutamakan kerja, kerja, dan kerja.

Kompas TV Pertemuan digelar di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com