Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Anggap Tuduhan Wasekjen Demokrat Tak Masuk Akal

Kompas.com - 18/09/2018, 16:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik untuk melihat segala sesuatu dengan jernih dan tidak asal menuduh.

Hal itu disampaikan Moeldoko terkait langkah Rachland yang mengunggah foto Moeldoko bersama co-founder media Hong Kong, Asia Sentinel, Lin Neumann di akun Twitter-nya.

Dalam unggahannya itu, Rachland mempertanyakan keterlibatan Istana di dalam pemberitaan Asia Sentinel mengenai konspirasi kejahatan keuangan di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Mesti dilihat konteksnya gimana, dilihat secara keseluruhan, masuk akal atau enggak. Kalau seperti itu kan tuduhan enggak masuk akal," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kantor KSP, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: Cerita Moeldoko soal Foto Bersama Bos Asian Sentinel

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian memberikan contoh bagaimana seseorang itu seharusnya melihat segala sesuatu dengan jernih dan tidak asal menuduh.

"Misalnya, saya ada di pesta atau pertemuan, lalu ada perempuan yang ingin foto sama saya. Enggak tahunya tangan saya dipegang. Saya tepis, tapi itu sudah keburu dijepret. Lalu dibilang, 'wah, Moeldoko selingkuh'. Kan ini mirip seperti itu," ujar Moeldoko.

Moeldoko juga mengatakan, apabila memang dirinya turut terlibat merancang berita negatif tentang SBY, maka tidak mungkin ia meninggalkan 'jejak digital' berupa foto pertemuan.

"Kalau saya mengendalikan operasi intelijen, itu kan kira-kira seperti operasi intelijen, bodoh banget saya terbuka begitu. Mungkin saya enggak bisa jadi Panglima TNI. Kalau saya melakukan sesuatu harusnya saya enggak perlu foto-foto dong," ujar Moeldoko.

Baca juga: Wasekjen Demokrat Unggah Foto Moeldoko Bareng Co-founder Asia Sentinel, Ini Tanggapan Istana

Rachland mengunggah foto itu melalui akun Twitter, @RachlandNashidik, Selasa (18/9/2018).

Dalam foto itu Moeldoko tampak duduk di salah satu kursi yang berjajar di depan. Kemudian di belakangnya ada beberapa orang yang berdiri.

Lin Neumann disebutkan berada di antara orang-orang yang berdiri tersebut.

"Lin Neumann--berkacamata, ketiga di belakang--adalah co-founder Asia Sentinel, blog berbasis Hong Kong yang menyebar berita bohong tentang SBY dan Partai Demokrat. Di foto ini Tuan Neumann berfoto dengan @GeneralMoeldoko," twit Rachland.

"Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?" kata dia.

Sebelumnya, Asia Sentinel, pada Rabu (12/9/2018), memuat artikel soal dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan SBY.

Pada artikel yang ditulis editor yang juga pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen, disebut bahwa Bank Century digunakan untuk merampok uang negara. Century disebut-sebut direkayasa sebagai bank gagal pada 2008.

Setelah protes dari Demokrat, artikel tersebut sempat hilang dari laman Asia Sentinel. Kini artikel tersebut sudah bisa kembali diakses, namun sudah diperbarui dengan ditambahkan bantahan dari elite Demokrat.

Pada Senin kemarin, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan bersama beberapa jajaran Partai Demokrat sudah mendatangi Dewan Pers dan mengadukan sejumlah media di Indonesia yang turut menyebarkan berita SBY di Asia Sentinel.

Hinca juga berencana untuk terbang langsung ke Hong Kong untuk mengadukan Asia Sentinel ke Dewan Pers Hong Kong.

SBY menegaskan akan mengejar pihak yang memfitnahnya sampai ke ujung dunia mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com