JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia saat ini sangat senang berbagi informasi, apalagi dibarengi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
Namun, banyak yang hobi berbagi tanpa tahu kebenaran informasi tersebut.
Menanggapi hal ini, DailySocial.id melakukan riset tentang persebaran hoaks dengan menyajikan data, statistik dan insight karakteristik persebaran hoaks dari sudut pandang penggunaan platform di Indonesia.
Hasilnya, diketahui bahwa mayoritas responden atau 51,03 persen memilih untuk berdiam diri atau cuek ketika menemui informasi hoaks.
Namun, 44,19 persen responden tidak yakin memiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoaks.
Baca juga: Potensi Konflik Akibat Pemilu Terancam Meningkat karena Hoaks
Riset DailySocial.id mengungkapkan bahwa 72 persen responden memiliki kecenderungan untuk membagikan informasi yang dianggap penting.
Meski begitu, banyak responden yang membaca seluruh informasi sebelum membagikan informasi tersebut, yaitu sebanyak 73 persen. Namun, hanya 55 persen yang selalu memverifikasi keakuratan atau fact check informasi yang ada.
Dalam risetnya ini, DailySocial.id juga berupaya menelusuri di mana saja informasi hoaks itu banyak tersebar di media sosial.
Hasil riset memperlihatkan, sebagian besar hoaks ditemukan di Facebook, yaitu sebanyak 82,25 persen.
Berikutnya, hoaks banyak tersebar melalui pesan aplikasi WhatsApp (56,55 persen) dan post Instagram (29,48 persen).
Baca juga: "Banjir" Hoaks Bencana, Bagaimana Kita Menyikapinya?
Sebagai situs Indonesia yang membahas teknologi, DailySocial.id menilai bahwa hoaks merupakan permasalahan yang kerap dihadapi masyarakat, juga media dan pemerintah. Tentu saja permasalahan itu harus dipahami akar masalahnya.
Untuk menanggulangi hoaks, salah satu cara yang dilakukan adalah memahami terlebih dahulu bagaimana penyebaran hoaks, khususnya melalui platform sosial yang banyak digunakan saat ini.
"Diharapkan hasil yang diperoleh bisa menjadi referensi bagi pemangku kebijakan dan pihak-pihak terkait untuk membantu menanggulangi atau setidaknya meminimalisasi dampak informasi hoaks di Indonesia," ujar Chief Editorial and Research DailySocial.id, Amir Karimuddin,
Dalam riset ini, DailySocial.id bekerja sama dengan Jakpat Mobile Survey Platform.
DailySocial.id melakukan riset ini pada 2-6 Agustus 2018. Menurut Amir, pengambilan data dilakukan selama dua hari, kemudian dikompilasi hingga selesai menjadi laporan selama empat hari.