Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Apa Benar Kwik Kian Gie Lupa Sejarah Tinggalkan Jejak Perjuangannya?

Kompas.com - 13/09/2018, 15:50 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah meminta Kwik Kian Gie memberikan pernyataan ihwal klaim bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Rabu (12/9/2018) malam, usai bertemu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo mengklaim Kwik Kian Gie bersedia bergabung dengan tim Prabowo-Sandiaga menghadapi Pilpres 2019.

"Ini kan baru katanya. Belum mendengar langsung dari Pak Kwik," ujar Basarah di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (14/9/2018).

"Mudah-mudahan setelah ada pernyataan ini Pak Kwik memberikan klarifikasi apakah benar Pak Kwik lupa pada sejarah? Apakah benar Pak Kwik akan meninggalkan jejak-jejak perjuangannya?" sambung dia.

Baca juga: Prabowo Klaim Kwik Kian Gie Bersedia Gabung ke Timnya

Wasekjen PDI-P Ahmad Basarah di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Wasekjen PDI-P Ahmad Basarah di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Basarah mengatakan, Kwik merupakan salah satu kader yang sudah lama berjuang bersama PDI-P.

Bahkan Kwik, kata dia, juga pernah masuk ke dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

Kemampuannya di bidang ekonomi membawa Kwik menempati kursi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia pada 26 Oktober 1999 – 23 Agustus 2000 masa Presiden Abdulrahman Wahid.

Baca juga: Ketua DPP PDI-P: Kehadiran Kwik Kian Gie Bisa Mencerahkan Tim Prabowo

Selain itu, Kwik juga pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada 9 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004, dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputeri.

Namun, diakui Basarah, setelah 2005, Kwik dan PDI-P seakan lepas komunikasi secara intens. Kwik dinilai sudah berada di luar sistem organisasi kepartaian.

Namun sebagai kader, tutur Basarah, Kwik harus loyal dan menjaga menjaga isi cita-cita dan tujuan PDIP.

Baca juga: PDI-P: Kami Hormati jika Kwik Kian Gie Merapat ke Prabowo-Sandiaga

Sementara PDIP sudah mengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Meski begitu, kata dia, PDI-P akan menghormati apapun pilihan Kwik, apakah bergabung di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo-Sandiaga.

"Apabila Pak Kwik mengambil keputusan politik untuk menjadi tim ahli ekonomi dari tim pasangan Pak Prabowo-Sandiaga, kami hormati sebagai hak politiknya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com