Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah yang Dukung Jokowi-Ma'ruf Dapat Posisi Pengarah Teritorial

Kompas.com - 12/09/2018, 18:25 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo Ma'ruf Amin disebut sudah terbentuk di seluruh provinsi, dan mayoritas kabupaten/kota. Kepala Daerah yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan mendapatkan posisi.

"Jadi kepala daerah itu akan masuk pada fungsi pengarah teritorial," kata Wakil Ketua Umum TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Karding mengatakan, kepala daerah baik gubernur, bupati, dan walikota yang mendukung Jokowi-Ma'ruf idealnya menjadi ketua tim kampanye di daerahnya masing-masing. Namun, aturan tak membolehkan kepala daerah menjadi ketua tim kampanye.

Akhirnya, dibuatlah struktur pengarah teritorial untuk menampung para kepala daerah.

Baca juga: Para Kepala Daerah Partai Demokrat yang Dukung Jokowi-Maruf

"Alhamdulillah tim kami hampir 100 persen sudah terbentuk TKD provinsi. Ada satu dua yg belum tapi mereka sudah melakukan konsolidasi. Kabupaten kota otomatis karena kita sudah melakukan konsolidasi sampai ke kabupaten/kota," kata dia.

Karding mengklaim, rata-rata kepala daerah memang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Namun, ia enggan menyebut berapa jumlah pastinya.

"Ini positifnya berarti bahwa jokowi ini memiliki kerja dan prestasi yang bagus dan ini bukti," ucap dia. 

Baca juga: KPU: Kepala Daerah Bisa Masuk Tim Kampanye, yang Tak Boleh Jadi Ketua Tim

"Kedua, berarti mereka gak mau bertentangan dengan arus bawah. Pasti mereka mendukung karena arus bawah mendukung," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Bahkan, lanjut Kardin, ada juga kepala daerah yang berasal dari parpol pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Salah satu yang sudah menyatakan dukungannya adalah kader Demokrat yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe. Namun, Karding menegaskan bahwa tim Jokowi-Ma'ruf tidak melakukan pembajakan.

"Saya kira faktanya enggak ada yang membajak. Mereka bergabung dengan kita dengan kerelaan dengan keikhlasan dan inisiatif politik mereka. Jangan lupa mereka ini pemimpin daerah dan gubernur. Memangnya gampang bajak-bajak," kata dia.

Kompas TV Ma’ruf Amin menganggap langkah itu sebagai sikap yang bijaksana.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com