JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno lebih bijak dalam menghadapi persoalan tekanan ekonomi di Indonesia.
"Kedewasaan, wisdom, dan sikap kenegarawanan para calon presiden dan calon wakil presiden sangatlah penting," ujar Hasto dalam keterangan pers, Jumat (7/9/2018).
Menyoroti persoalan kemiskinan misalnya. Hasto menyebut, kubu Prabowo-Sandiaga hanya menyoroti satu sisi saja.
"Kalau rakyat mengalami pemiskinan sebagaimana dituduhkan Prabowo-Sandiaga, lalu bagaimana mereka melihat kemiskinan dan pengangguran berkurang?" lanjut dia.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia mencapai titik terendah pada tahun 2018. Tercatat, kemiskinan di Indonesia turun jadi single digit di angka 9,82 persen.
Baca juga: Sandiaga: Pemerintah Harus Lebih Waspada dalam Mengatasi Masalah Ekonomi
Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan, mencapai 25,95 juta orang.
Soal lain, pelemahan rupiah terhadap dolar, misalnya. Hasto menilai, kubu Prabowo-Sandiaga tidak melihat dari sisi kebijakan pemerintah mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Padahal, Hasto mengklaim, sebagian besar pengamat ekonomi sepakat bahwa kebijakan pemerintah dalam hal mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih baik dibandingkan kebijakan negara lain, misalnya Turki dan Argentina.
"Bahkan, sebagian besar ahli ekonomi juga sepakat bahwa Indonesia jauh dari krisis sebagaimana terjadi tahun 1998" ujar Hasto.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga: Pemerintah Tak Berhasil Mendayagunakan Ekonomi Rakyat
Sebelumnya, Sandiaga menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sandi berpendapat, hal itu disebabkan oleh kekeliruan dalam orientasi dan strategi pembangunan ekonomi.
"Antara lain tidak berhasilnya pemerintah dalam mendayagunakan kekuatan ekonomi rakyat sehingga kebutuhan pangan semakin tergantung pada impor seperti beras, gula, garam, bawang putih dan lain-lain," ujar Sandiaga saat membacakan pernyataan sikap di kediaman bakal calon presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat, (7/9/2018) malam.
Selain itu, lemahnya nilai rupiah juga terjadi karena pertumbuhan sektor manufakturing yang berada di bawah pertumbuhan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.