Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat, Wapres Nilai Kebijakan Pemerintah Mulai Terlihat

Kompas.com - 06/09/2018, 18:54 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut positif penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Kamis (6/9/2018) sore.

Mengutip Kontan dari Bloomberg, nilai tukar rupiah pukul 15:59 WIB di posisi Rp 14.893 per dollar AS. Pada Rabu (5/9/2018) kemarin, nilai tukar mendekati Rp 15.000 per dollar AS.

"Sudah terbukti hari ini lebih rendah dibanding kemarin kan?," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Kalla menilai, penguatan nilai tukar rupiah pada Kamis sore ini karena upaya yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot mata uang Garuda itu.

Baca juga: Rupiah Melorot, Ganjar Minta Transaski Uang Asing Dikurangi

Ia juga mengatakan, pemerintah relatif mampu menjaga nilai tukar rupiah agar tak terus-menerus jeblok ditekan oleh penguatan nilai tukar dollar AS.

"Baguslah ada pengaruh daripada kebijakan pemerintah. Artinya jam-jam ini turun," kata Kalla.

Rabu kemarin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, hingga hari Selasa (5/9/2018) BI telah mengeluarkan Rp 11,9 triliun baik di pasar valuta asing maupun membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Hal itu dilakukan sebagai langkah stabilisasi nilai tukar salah satunya dengan intervensi ganda di pasar valuta asing.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 kepada 1.147 barang.

Baca juga: Setiap Rupiah Melemah Rp 100, Dua Perusahaan Tambang Ini Raup Untung

Langkah ini untuk mengendalikan impor, memperbaiki defisit neraca pembayaran sehingga mendongkrak rupiah.

Sebelumnya, Kalla ikut mengimbau masyarakat yang memiliki dollar untuk menukarnya ke rupiah untuk membantu penguatan.

Meski demikian, Kalla meyakini rupiah akan kembali menguat setelah terus-menerus ditekan dollar AS dua pekan ini.

Pemerintah, kata dia, memiliki kemampuan untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

Kompas TV Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan melemahnya nilai tukar rupiah didominasi faktor eksternal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com