Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP: Erick Thohir Masuk "Top List" Kandidat Ketua Tim Kampanye

Kompas.com - 06/09/2018, 18:53 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Arsul Sani, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengumumkan figur ketua tim kampanye.

Saat ditanya apakah nama Erick Thohir menjadi salah satu kandidat, Arsul mengakui sosok pengusaha itu berada di urutan atas bersama dua nama lainnya.

"Soal sosoknya siapa, kan sudah banyak beredar di media. Saya banyak ditanya apakah benar Erick Thohir, yang bisa saya katakan memang pak Erick Thohir ada dalam top list bersama dengan satu dua nama lain," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Baca juga: Kelakar Maruf Amin tentang Sosok Erick Thohir sebagai Kandidat Ketua Tim Kampanye

Menurut Arsul, ada beberapa pertimbangan kenapa Erick Thohir masuk dalam kandidat ketua tim kampanye. Salah satunya, figur Erick dinilai memiliki kedekatan dengan generasi milenials.

Kendati demikian, keputusan terkait ketua tim kampanye sepenuhnya berada di tangan Presiden Jokowi.

"Siapap un yang pada akhirnya memang secara final diumumkan Jokowi sebagai Ketua TKN. Itu nanti kan juga bukan sosok pekerja tunggal karena selama ini di TKN itu juga sifat kolektif kolegialnya lebih menonjol daripada katakanlah kerja-kerja individu," kata Arsul.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, Presiden Joko Widodo akan segera memutuskan siapa ketua tim kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Baca juga: Jusuf Kalla: Erick Thohir Hebat, tapi Saya Belum Tahu di Politik

Pria yang akrab disapa Romy itu melanjutkan, sosok yang akan dipilih berasal dari kalangan pengusaha.

Erick Thohir dan Chairul Tanjung merupakan dua tokoh yang sering dibahas oleh Jokowi beserta pimpinan parpol pendukung.

"Pak Erick Thohir salah satu nama yang diperbincangkan, termasuk Pak Chairul Tanjung juga. Kita tunggu sajalah keputusan Pak Jokowi," ujarmya kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com