Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Minta Partai Golkar Lakukan Konsolidasi Internal

Kompas.com - 06/09/2018, 15:01 WIB
Reza Jurnaliston,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung meminta Kepengurusan Partai Golkar untuk melakukan konsolidasi internal menjelang Pemilu 2019 mendatang.

Akbar juga meminta kepada para lembaga atau organisasi yang berafiliasi dengan partai yang berlambang beringin tersebut untuk solid dan merapatkan barisan untuk menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019.

“Perlu ditunjukkan dengan konsolidasi dari seluruh lembaga yang berafiliasi dengan partai, termasuk tentu organisasi-organisasi yang terafiliasi dengan partai-partai harus berkonsolidasi,”ujar Akbar saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Diketahui beberapa organisasi atau ormas yang terafiliasi dengan Partai Golkar itu di antaranya Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

Baca juga: Agung Laksono: Tidak Benar Golkar Terpecah, Kami Semua Kompak dan Satu

Adapula ormas Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah, Himpunan Wanita Karya dan Majelis Dakwah Indonesia.

Akbar juga meminta kepengurusan Partai Golkar fokus memenuhi target kursi pada Pileg yang telah ditetapkan.

Sebelumnya Dewan Pakar Partai Golkar menetapkan target dalam Pileg 2019 dengan mencapai minimal 110 kursi dari 575.

“Kepengurusan partai harus fokus, ketum partai pun juga harus fokus. Kami yang senior pun juga akan memberikan dukungan,” kata Akbar.

“Saya pribadi berkunjung ke berbagai daerah memberikan suatu motivasi kepengurusan partai di daerah supaya bisa melakukan langkah langkah optimal,” sambung Akbar.

Baca juga: Dewan Pakar Minta DPP Golkar Solid untuk Capai Target 110 Kursi

Tak lupa Akbar mengingatkan, untuk mengutamakan kepentingan Partai untuk meraih hasil yang maksimal dalam Pemilu 2019 mendatang.

“Kita mengutamakan sepenuhnya kepentingan partai di atas kepentingan-kepentingan yang lain, kepentingan kelompok fraksi apalagi kepentingan pribadi semua full untuk kepentingan partai,” tutur Akbar.

Sementara, terkait adanya beberapa kader partai Golkar yang terjerat kasus korupsi, seperti mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Akbar tak banyak memberikan komentar.

“Ini suatu kenyataan kita tidak bisa menutup-nutupi itu, tapi bukan berarti kita tidak berbuat sesuatu,” kata Akbar.

“Memang slogan Golkar bersih itu secara kelembagaan partai Golkar menghendaki supaya membangun satu pemeritahan yang bersih kehidupan partai yang juga bersih,” Akbar menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com