Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Butuh Lapas Baru untuk Tahanan Kasus Terorisme

Kompas.com - 04/09/2018, 09:43 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyebutkan, Polri telah mengamankan sebanyak 350 tahanan kasus terorisme sejak terjadinya kerusuhan di Rutan Cabang Salemba, Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Mei lalu.

Dengan banyaknya jumlah tahanan kasus terorisme, Polri membutuhkan lembaga pemasyarakatan khusus untuk menampung para tahanan tersebut.

Menurut Setyo, pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan lapas khusus karena saat ini tak ada lapas yang layak untuk menampung tahanan kasus terorisme.

“Kita berharap secepatnya, info dari Wakapolri sistemnya kontainer. Cepat itu kalau membangun itu untuk 400 orang, kira-kira 2-3 bulan. Sistem kontainer itu akan dibangun di Cikeas. Seperti yang ada di Spanyol,” kata Setyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018) malam.

Baca juga: Menko Puan Minta Kasus Terorisme seperti di Unri Tak Boleh Terulang

Saat ini, kata Setyo, tahanan-tahanan tersebut masih dititipkan di masing-masing Rumah Tahanan Polres.

“Ya sampai sekarang kan masih dititipkan di polres-polres kan rawan juga. Kalau dia (menyebarkan) pemahaman radikal ke yang lain akan berkembang lagi malah bahaya. Kan kita inginnya deradikalisasi,” ujar Setyo.

Setyo mengatakan, penitipan tahanan kasus terorisme rawan terjadi penyebaran paham radikal ke sesama penghuni tahanan.

Pencegahan yang dilakukan saat ini adalah pemisahan antara tahanan kasus terorisme dan kasus lainnya.

Saat ini, tahanan kasus terorisme yang tengah menjalani hukuman untuk sementara ditempatkan di beberapa lembaga pemasyarakatan yang kapasitasnya masih memungkinkan.

“Kalau sudah jalani hukuman kan bukan di Polres. Kalau ini kan dibawa ke LP yang kosong mana ya diletakkan di sana. Nanti akan dikoordinasikan dengan Menkumham,” kata Setyo.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO UU Antiterorisme

Kompas TV Setelah tewas dalam tahanan, penguburan jenazah napi sempat mendapat penolakan dari warga setempat.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com