JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta lebih kalem saat berbicara ke publik. Prabowo mengungkapkan, permintaan itu disampaikan tim penasihatnya.
"Bapak kalau bicara harus kalem Pak, Bapak bakal calon presiden, jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak, itu nasihat semua," katanya saat memberikan sambutan selama 1,5 jam dalam bedah buku karyanya "Paradoks Indonesia" di Jakarta, Sabtu (1/9/2018), seperti dikutip Antara.
Namun demikian, Prabowo mengaku sulit untuk memenuhi permintaan tersebut. Menurut mantan Danjen Kopassus itu, dirinya seperti tak bisa untuk bicara lebih kalem. Apalagi saat harus bicara di depan masyarakat.
Terlebih, kata Prabowo, dirinya lebih suka bicara apa adanya. Dia mengaku tak setuju dengan upaya untuk memperhalus kata yang biasanya dilakukan oleh sejumlah elite.
Baca juga: Prabowo Sebut Rupiah Melemah karena Produksi Minim
Misalnya, dia mencontohkan, kata-kata prasejahtera yang menggantikan kata miskin. Selain itu, juga kata kurang gizi untuk mengganti kata kelaparan.
Dalam acara tersebut hadir, mantan Menteri Penerangan Yunus Yosfiah, Ekonom Senior Rizal Ramli, politikus Gerindra yang juga mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazir, dan mantan Gubernur BI yang kini juga berkiprah di Gerindra Burhanuddin Abdullah, serta ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno.