JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, proyek PLTU Riau-1 tak ada kaitannya dengan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada Desember 2017 lalu.
"Proyek itu kapan? Proyek itu tidak ada hubungannya sama Partai Golkar. Jadi itu yang harus dicatat, jangan dijadikan satu. Kejadian dari sequence waktu udah jelas kapan kegiatan ini diinisiasi, kapan itu Munas Golkar, dan itu tidak ada hubungannya dengan institusi," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Baca juga: Golkar Bantah Ada Aliran Dana Korupsi untuk Munaslub 2017
Hal itu disampaikan Airlangga menanggapi pernyataan politisi Golkar sekaligus Eni Maulani Saragih yang kini menjadi tersangka kasus korups proyek PLTU Riau-1.
Saat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Eni menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR yang membidangi energi.
Ia menambahkan, Golkar tetap konsisten mengusung slogan "Golkar Bersih" dan tak pernah memerintahkan kadernya menghidupi partai dari uang korupsi.
Baca juga: Golkar Siap Diaudit terkait Dugaan Aliran Dana PLTU Riau-1 ke Munaslub 2017
Airlangga lantas mempertanyakan motif pihak yang menghubungkan korupsi proyek PLTU Riau-1 dengan Munaslub Golkar.
"Kenapa asik ganggu Golkar terus? Golkar jelas Golkar Bersih. Apa yang dilakukan oleh kader, oleh anggota yang bermasalah kan sudah dijelaskan dan segera diambil tindakan yang tegas, yaitu tidak duduk lagi di dalam pengurus," lanjut Airlangga.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih mengakui bahwa uang yang ia terima terkait proyek pembangunan PLTU di Riau, ada kaitannya dengan ketua umum Partai Golkar.
Namun, Eni tidak menyebut nama ketua umum yang memerintahkannya menerima uang.
Baca juga: Airlangga Bantah Suap Proyek PLTU Riau-1 Mengalir ke Munaslub Golkar
Hal itu dikatakan Eni seusai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (29/8/2018).
"Karena saya petugas partai, ya pasti semua itu, saya ada perintah ketua umum," ujar Eni sebelum menaiki mobil tahanan.
Menurut Eni, segala sesuatu terkait dengan proyek dan uang yang ia terima telah diceritakan kepada penyidik KPK.
Baca juga: Kata Novanto soal Dugaan Aliran Suap PLTU Riau-1 ke Munaslub Golkar
Salah satunya, penerimaan uang yang diduga untuk membiayai musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar.
"Saya kan bendahara Munaslub. Semua yang mas dan mbak tanya, saya sudah sampaikan semua ke penyidik dengan detail. Nanti kalau saya sampaikan sedikit, takutnya diplintir menjadi yang lain," kata Eni.