Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Pemerintah Rp 1,25 Triliun Sudah Disalurkan ke Korban Gempa, Ini Rinciannya...

Kompas.com - 27/08/2018, 23:17 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 1,25 triliun untuk penanganan pascagempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sekitarnya.

"Khusus untuk NTB, alokasi di 2018 ini, total anggarannya Rp 1,2 triliun lebih," tutur Staf Ahli Menteri Sosial bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Asep Sasa Purnama dalam diskusi Forum Merdeka Barat, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Asep merinci biaya tersebut dikeluarkan untuk berbagai bentuk bantuan bagi korban gempa, mulai dari santunan hingga bantuan makanan.

"Saudara kita yang wafat jumlahnya ada 565 orang. Kepada keluarga diberikan bantuan Rp 15 juta sehingga alokasi kami untuk yang keluarganya meninggal di sana Rp 8,4 miliar lebih," urai Asep.

Baca juga: Kepala BMKG Minta Stop Hoaks soal Gempa Lombok

"Ada santunan duka relawan Palang Merah Indonesia, dua orang, senilai Rp 20 juta. Santuan korban luka-luka masing-masing mendapatkan Rp 2,5 juta," sambung dia.

Santuan lain yang mereka berikan yaitu terkait jaminan hidup sebesar Rp 900.000 per orang selama tiga bulan.

Setelah rumah korban sudah dibangun, bantuan yang dapat diberikan bernama Isi Hunian Tetap (Huntap) dengan nominal Rp 3 juta per rumah.

Kemensos juga telah mendukung pembangunan rumah sementara sebanyak 1.519 unit serta mendukung distribusi bantuan melalui 13 unit kendaraan yang dimilikinya.

Baca juga: Banjir Hoaks Bencana, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Asep mengatakan pihaknya juga turut membangun dapur umum, dengan rincian 12 dapur umum lapangan serta tiga dapur air.

Dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan, mereka telah memberikan 20 ton jatah beras regulernya kepada pemerintah provinsi setempat sebagai cadangan. Lauk pauk pun turut dibagian Kemensos kepada para korban.

Perihal paket yang telah dibagikan oleh Kemensos yaitu, 21.000 paket sembako, 1.000 paket peralatan dapur keluarga, serta 1.200 paket perlengkapan keluarga.

Tentu layanan psikososial tak luput dari daftar bantuan yang telah diberikan. Kemensos telah mengerahkan 59 petugas di 10 pos Layanan Dukungan Psikososial (LDP), yang dapat menjangkau 1.000-1.500 warga setiap harinya.

Ia pun berharap proses penanganan dapat semakin dipercepat demi bantuan yang maksimal.

"Jadi mudah-mudahan pelaksanaan kita akan akselerasi, kita akan percepat supaya betul-betul nanti program atau kegiatan ini bisa bermanfaat untuk saudara-saudara kita di NTB," ucap dia.

Kompas TV BNPB menyatakan jika pihaknya sudah melakukan pendataan dan verifikasi bangunan yang runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com