Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internal Golkar Diisukan Pecah, Airlangga Sebut DPP Solid

Kompas.com - 27/08/2018, 17:14 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) solid mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Pernyataan itu dia sampaikan saat ditanya kabar perpecahan di internal Partai Golkar seperti yang dilontarkan politikus senior Partai Golkar, Fadel Muhammad.

"Kalau DPP sih Solid ya," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Ia justru menilai bahwa pernyataan Fadel Muhammad bukanlah suara partai. Airlangga merujuk pada keputusan Fadel Muhammad yang maju sebagai calon anggota DPD.

"Pak Fadel Muhammad itu sudah katakanlah sudah nyalon jadi DPD. Pada saat nyalon DPD dan sudah diterima pencalonannya oleh KPU, maka yang bersangkutan tidak bisa lagi berbicara lagi tentang partai," kata Airlangga.

Sebelumnya, Fadel sempat mengatakan bahwa internal Partai Golkar terindikasi mengalami perpecahan karena Jokowi tak memilih kader Partai Golkar sebagai cawapres.

Baca juga: Fadel Muhammad Sebut Golkar Pecah karena Jokowi Gandeng Maruf Amin

Seperti diketahui, Jokowi lebih memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Padahal Partai Golkar sudah menyodorkan nama Airlangga Hartarto.

Meski sempat mengatakan hal tersebut, belakangan Fadel meralat perkataannya. Ia mengatakan Golkar solid mendukung Jokowi karena sudah kesepakatan bersama.

Kompas TV Ketua timses Jokowi disampaikannya usai membuka Konferensi Nasional Komunitas Pemuda ‘young on top’ di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com