JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, musim kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia pada 2018 telah dimulai Mei dan akan berakhir pada Oktober mendatang.
Saat musim kemarau tiba, intensitas curah hujan menurun dan menyebabkan cadangan air tanah menipis.
Persoalan yang muncul saat musim kemarau, di antaranya, kekurangan air bersih, kerusakan ekologi, berkurangnya produksi pertanian, kelaparan, bahkan korban jiwa.
Berdasarkan rangkuman BMKG mengenai bencana kekeringan di Indonesia selama 30 tahun, sejak 1979-2009, Jawa, menjadi pulau yang paling sering dilanda bencana kekeringan.
Rinciannya, Jawa Tengah 300 kejadian, Jawa Barat 278 kejadian, dan Jawa Timur 156 kejadian.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Agustus 2018, sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami kekeringan di Indonesia.
Data ini diperoleh dari Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Wilayah provinsi tersebut adalah:
1. Jawa Tengah
Ada 22 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dilanda kekeringan, di antaranya Kabupaten Magelang, Jepara, Kebumen, Semarang, Wonogiri, Temanggung, dan Grobogan.
Total jumlah warga terdampak diperkirakan berjumlah 825.959 jiwa.
2. Jawa Barat
Di Jawa Barat, ada 13 kabupaten/kota yang mengalami kekeringan di antaranya Kota Tasikmalaya, Bogor, Bekasi, Cirebon, Kabupaten Bandung Barat, Ciamis, dan Cianjur.
Total jumlah warga terdampak diperkirakan 725.293 jiwa.
3. Nusa Tenggara Barat
Sebanyak 9 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat dilanda kekeringan, di antaranya Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima.