Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Air dan Fasilitas MCK di Lombok, Ini yang Pemerintah Lakukan

Kompas.com - 21/08/2018, 22:30 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus melakukan penanganan pascagempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk masalah keterbatasan air dan fasilitas MCK.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan tim gabungan terus menurunkan berbagai alat yang ada untuk mengatasi masalah tersebut.

"Berdasarkan laporan dari Kementerian PU, sudah cukup banyak yang dibangun, seperti 65 unit hidran umum dengan kapasitas 1000 liter," tutur Sutopo di Graha BNPB, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Isu Lombok akan Terkena Mega Tsunami, BMKG Sebut ini Hoaks

"Kemudian 252 toilet portable, 19 mobil tangki dikerahkan, juga bantuan dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada, 44 sumur bor dan pompa air tanah dengan kapasitas 15-25 liter," lanjutnya.

Sutopo menyebutkan, krisis air yang dialami warga Lombok saat ini tidak hanya disebabkan karena bencana gempa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).KOMPAS.com/ MOH NADLIR Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Sebab, bulan Agustus dan September adalah puncak kemarau di wilayah Lombok dan Sumbawa. Menurut Sutopo, ketersediaan air di Lombok sudah defisit sejak tahun 1995.

Baca juga: Hingga Hari Ini, Tercatat 1.005 Gempa Susulan Terjadi di Lombok

"Sesungguhnya tidak ada bencana pun sudah krisis air di sana," katanya seraya mengatakan bencana gempa memang memperburuk kondisi tersebut.

Sutopo menjelaskan, peristiwa tersebut menyebabkan perpindahan pengungsi ke tempat baru yang tidak memiliki sumber air.

Kekurangan air tersebut berdampak pada sistem sanitasi. Meskipun saat ini udah disediakan 252 toilet portable, tetapi keterbatasan air menimbulkan masalah baru.

Baca juga: Pemerintah Pusat akan Biayai Kerugian Pascagempa Lombok

"Meskipun sudah dibangun MCK portable, keterbatasan air menyebabkan bau, kemudian penuh, sehingga masyarakat yang terkena diare meningkat," jelasnya.

"Oleh sebab itu pembangunan sanitasi dan pembangunan toilet terus dilakukan," ujarnya lagi.

Saat ini proses penanganan masih dilakukan oleh tim gabungan, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, 515 Korban Meninggal hingga Kerugian Rp 7,7 Triliun

Per Selasa (21/8/2018), rentetan gempa yang mengguncang Lombok sejak 29 Juli 2018 telah mengakibatkan 515 korban meninggal dunia dan 7.145 orang luka-luka.

Kompas TV Sejak gempa dan kebakaran terjadi, belum ada bantuan yang sampai ke mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com