Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Khusus Presiden: Orang Papua Melihat Ma'ruf Amin Selevel Gus Dur

Kompas.com - 21/08/2018, 18:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya mengklaim, masyarakat Papua gembira Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2019.

"Orang Papua melihat, dia (Ma'ruf Amin) sebagai orangtua. Kami panggil dia orangtua itu," ujar Lenis saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Sebagai orang yang dituakan, Ma'ruf pun diyakini tidak hanya berfungsi sebagai wakil presiden apabila menang Pilpres 2019 nanti. Melainkan juga sebagai penasihat Jokowi dalam pelaksanaan program-programnya.

"Kami senang apabila orang tua mendampingi Pak Jokowi. Berarti, dia ini bukan hanya sebagai wakil presiden, tapi sebagai penasihat dan pelindung. Itu kami melihatnya begitu," ujar Lenis.

Selain itu, Ma'ruf dinilai punya wawasan kebangsaan yang baik, mencintai keragaman dan mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia. Meski Ma'ruf merupakan ulama, namun Lenis melihat orang Papua tidak mempersoalkan itu.

Baca juga: Survei LSI: Maruf Dipilih Milenial, Sandiaga Magnet Pemilih Pemula

"Masalah agama tidak jadi soal bagi kami. Karena pemahaman beliau soal persatuan dan kesatuan Indonesia kan bagus, selevel dengan Gus Dur. Orang Papua senang," ujar dia.

Dengan demikian, Lenis yakin masyarakat Papua tetap memilih Jokowi di Pilpres 2019.

"Suara dari kawasan timur akan 100 persen untuk Jokowi. Mulai dari Makassar sampai Papua itu sudah Jokowi punya," ujar Lenis.

Kompas TV Siapa sajakah mereka? Berikut informasi selengkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com