JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy belum dapat memastikan soal rencana pertemuan dua bakal calon presiden (capres), Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Romahurmuziy mengatakan, jika nantinya betul terjadi pertemuan, maka hal itu akan menjadi sinyal positif untuk mendinginkan kontestasi politik yang saat ini mulai diisi oleh narasi-narasi yang panas.
Pertemuan keduanya, kata pria yang akrab disapa Romi itu, juga akan memicu kedua kelompok pendukung berkontestasi secara sehat.
"Kalaupun mereka akhirnya bertemu, itu bagus untuk memastikan kedua pendukung kelompok masing-masing bisa berkontestasi dengan bermartabat dan terhormat," kata Romi saat ditemui di Gedung Joeang '45, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).
Baca juga: Berencana Ketemu Jokowi, Prabowo Cari Waktu yang Pas
Pertemuan tersebut, kata Romi, akan membahas mengenai bagaimana kedua bakal capres mengendalikan sentimen pendukung agar tak saling hujat selama kontestasi politik.
Selain itu, pertemuan diharapkan agar kontestasi tak menggunakan SARA dan kedua pasangan dapat bersaing secara bermartabat.
"Bagaimana supaya narasi yang dibangun dalam kontestasi nggak menggunakan SARA, dan bagaimana caranya mereka bisa menang dengan bermartabat," tutur Romi.
Meski belum diketahui waktu pertemuan keduanya, Romi berharap, pertemuan Jokowi dan Prabowo akan segera berjumpa dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat," ujar Romi.
Baca juga: Prabowo Ingin Bertemu Presiden Jokowi Sebelum Pilpres
Keinginan Prabowo bertemu Presiden Jokowi sebelumnya diungkap saat dia bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu (15/8/2018) malam. Dalam pertemuan itu hadir pula calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Prabowo mengatakan, dirinya ingin melaksanakan demokrasi yang baik dan mengedepankan nilai-nilai kesantunan.
Pertemuan dengan Presiden Jokowi, kata Prabowo, akan dijadwalkan setelah peringatan HUT RI 17 Agustus 2018.