Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklarifikasi informasi yang menyebar melalui pesan berantai di grup-grup percakapan WhatsApp.
Informasi yang beredar menyebutkan, pergerakan lempeng Jawa berpotensi gempa.
Selain beredar melalui pesan berantai, ada pula link video di Youtube yang menyebutkan bahwa terjadinya gempa karena meningkatnya aktivitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.
Informasi yang beredar
Akun Twitter @itsmelpo menanyakan kebenaran informasi ini dengan me-mention akun resmi twitter BMKG.
@InfoHumasBMKG ada sebaran Whatsaap mengenai pergerakan lempeng jawa yg berpotensi gempa, dan byk yg ketakutan. Sumbernya katanya dari LIPI dan ada di youtube daro BERITA SATU TV. Apakah ini hoax atau benar? Krn meresahkan. Tp jika benar ada baiknya diinfokan resmi @infoBMKG
— Melpo (@itsmelpo) 13 Agustus 2018
"@InfoHumasBMKG ada sebaran Whatsaap mengenai pergerakan lempeng jawa yang berpotensi gempa, dan banyak yang ketakutan. Sumbernya katanya dari LIPI dan ada di youtube dari BERITA SATU TV. Apakah ini hoax atau benar? Karena meresahkan. Tapi jika benar ada baiknya diinfokan resmi," demikian twitnya.
Sementara, @syukuryusuf juga berbagi hal yang sama:
Aq dapat WA ini, semoga Alloh melindungi kita semua, aamiin, ini peringatan untuk kita semua https://t.co/wvetowBbGQ
— Rosa (@syukuryusuf) 13 Agustus 2018
Penelusuran Kompas.com
Melalui akun resmi Twitter-nya, @lipiindonesia, LIPI mengklarifikasi pesan berantai ini.
LIPI mengatakan, pesan tersebut berasal dari unggahan di Facebook LIPI tentang wawancara dengan pakar gempa LIPI, Danny Hilman, pada 24 Januari 2018 oleh salah satu media.
Dalam twitnya, menurut Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto, pernyataan ilmuwan tentang kewaspadaan gempa bersifat sangat umum, yakni mempertimbangkan mekanisme gempa yang berulang.
LIPI mengimbau masyarakat untuk cermat dalam memilah suatu informasi yang beredar dan tetap waspada menghadapi segala kemungkinan bencana di Indonesia.
Tanggapan BMKG
Sementara itu, BMKG, dalam rilis yang diterima Kompas.com melalui Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, menyampaikan, berita tersebut adalah berita lama dan disebarkan ulang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan, saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa, baik waktu maupun kekuatan gempa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.