JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan tim sukses atau tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memilih 100 orang sebagai juru bicara, bukan tanpa alasan mendasar.
Politikus PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, 100 orang juru bicara itu akan dibagi ke dalam sejumlah bidang isu.
"Seperti di DPR, ada Komisi I sampai XI. Jadi di masing-masing jubir itu memiliki latar belakang, misalnya pertahanan, ekonomi dan sebagainya," ujar Pramono saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Baca juga: 100 Orang Ditunjuk Jadi Jubir Jokowi-Maruf Amin
Selain itu, jubir akan dibagi menjadi dua. Ada jubir internal partai politik, ada pula jubir yang bertugas mengampanyekan sekaligus megelola isu terkait Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Sehingga kemudian seluruh jubir itu diperankan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf," ujar Pramono.
Ketika ditanya apakah para jubir seluruhnya akan berasal dari partai politik, Pramono membantah itu. Sebab, banyak juga tokoh yang berasal dari non partai politik dan menjadi jubir.
"Enggak semua dari partai ya. Termasuk relawan juga. Bahkan banyak juga dari relawan kok," ujar Pramono.
Baca juga: Johnny Plate Sebut Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Diperkuat Banyak Ahli Ekonomi
Diberitakan, partai-partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Kerja sudah mengajukan sejumlah kadernya untuk menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, bakal diadakan pelatihan bagi para jubir tersebut di Jakarta, Senin (13/8/2018).
"Masing-masing partai politik sudah mengajukan. PSI, misalnya mengajukan lima, ada yang mengajukan sebelas dan sebagainya. Total keseluruhannya ada 100 orang. Jadi Senin besok pukul 09.00 WIB akan diadakan pelatihan jubir," ujar Raja Juli ketika dijumpai di sebuah rumah di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).
Para jubir akan mendapatkan pembekalan berupa informasi prestasi pemerintahan Jokowi di segala sektor.
"Misalnya, keberhasilan ekonomi Jokowi. Disampaikan data-data spesifik tentang angka kemiskinan, angka pengangguran, gini rasio dan sebagainya sekaligus janji apa yang akan ditawarkan Pak Jokowi ke depan," ujar Raja Juli.
Para jubir kemudian ditugaskan untuk menyebarkan informasi tersebut kepada khalayak melalui berbagai medium.
Bahkan, mereka diharapkan membagikan informasi itu kepada para calon anggota legislatif yang akan bertarung di Pileg 2019 untuk kemudian disampaikan kembali kepada publik.