Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP: Kalau Ada Parpol yang Keluar, Berarti Tak Menepati Kesepakatan dengan Jokowi

Kompas.com - 09/08/2018, 14:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PPP Arsul Sani berharap koalisi pengusung Presiden Joko Widodo tetap solid hingga pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu disampaikan Arsul saat ditanya apakah para partai pengusung tetap solid menanggapi nama cawapres yang dipilih.

"Yang kami harapkan tentu koalisi kami solid. Karena kesepakatan saat pertemuan itu menyerahkan kepada Pak Jokowi. Kalau kemudian ada yang keluar, itu berarti tidak menepati kesepakatannya saat pertemuan Jokowi dan ketum di Bogor," kata Arsul saat dihubungi, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Telunjuk Jokowi, Petunjuk Romahurmuziy, dan Sosok Mahfud MD

Saat ditanya langkah apa yang akan ditempuh koalisi Jokowi jika tak menemukan titik temu terkait cawapres, Arsul mengatakan, hal itu akan terus dicarikan jalan keluarnya.

"Itulah yang saya kira akan diselesaikan, siapapun nama yang disebut, akan diselesaikan Pak Jokowi dan ketum parpol," lanjut Arsul.

"PPP percaya itu sudah sedikit banyak dikomunikasikan. Hanya seperti yang saya sampaikan itu, pertemuan yang khusus membahas cawapres itu, baru sekali saja. Tapi tidak berarti tidak ada komunikasi, komunikasi bilateral berjalan terus, baik tatap muka maupun via telepon," lanjut Arsul.

Baca juga: Jokowi: Cawapres Bisa Diumumkan Kamis Sore Atau Jumat Pagi

Sebelumnya, meski sudah memastikan akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (10/8/2018) esok hari, Presiden Joko Widodo masih merahasiakan siapa calon wakil presidennya pada Pipres 2019.

Dijumpai usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018), Jokowi mengatakan, akan mengumumkan cawapresnya Kamis sore atau Jumat pagi.

"Nanti diumumkan, nanti. Bukan sekarang, nanti," ujar Jokowi.

"Bisa nanti sore, bisa juga besok pagi," lanjut dia.

Kompas TV Namun, Presiden Joko Widodo belum mau menyebut siapa nama calon wakil presiden yang ia pilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com