Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Selalu Membuka Pintu untuk PAN

Kompas.com - 08/08/2018, 19:40 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tak keberatan jika Partai Amanat Nasional (PAN) hendak bergabung ke koalisi pendukungnya di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Oh kita ini selalu terbuka," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

PAN sendiri hingga saat ini belum menentukan arah koalisi dalam pilpres 2019. Keputusan baru akan diambil dalam Rakernas PAN besok.

Baca juga: PDI-P Berharap PAN Gabung ke Koalisi Jokowi

Saat ini, PAN mempunyai satu menteri di kabinet. Namun belakangan ini, partai yang didirikan oleh Amien Rais tersebut lebih sering berkomunikasi dengan partai politik oposisi.

PAN tak pernah diundang dalam pertemuan parpol atau sekjen koalisi pendukung Jokowi. Namun, pada Selasa kemarin, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Jokowi di Istana.

Kendati demikian, Jokowi tidak berani memastikan apakah PAN akan benar-benar bergabung ke koalisi pendukungnya.

Baca juga: Romahurmuziy: Sampai Hari Ini, PAN Masih Galau Berat...

Jokowi meminta wartawan menunggu sampai ia dan wakilnya mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum besok atau lusa.

"Ya nanti kan kalau (PAN) masuk kelihatan," kata Jokowi.

Jokowi pun menegaskan, tidak masalah koalisinya terlalu gemuk. Tanpa PAN, saat ini Jokowi sudah didukung sembilan partai.

Baca juga: PAN di Persimpangan Jalan, Pilih Kubu Jokowi atau Prabowo?

Enam partai berada di parlemen yakni PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP, PKB dan Hanura. Selain itu juga ada parpol non parlemen, yakni PSI, Perindo dan PKPI.

"Gemuk asal sehat enggak apa-apa," kata Jokowi.

Kompas TV PAN masih membuka kemungkinan dukungan baik ke Prabowo maupun Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com