JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengingatkan semua pihak untuk bisa menahan diri dan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dalam Pemilu 2019.
Pemerintah juga akan terus mengkampanyekan pemilu yang damai, tertib, dan aman.
“Sebagai menteri pertahanan saya berbicara ke seluruh negeri supaya tidak boleh dilakukan yang merugikan negara,” kata Ryamizard di Universitas Tarumanegara, Rabu (8/8/2018).
Baca juga: Potensi Politisasi SARA dan Identitas Akan Hambat Pemilu 2019
Saat tahapan pemilu, Ryamizard meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga suasana yang kondusif dan tidak saling menyebar kebencian atau bahkan menjelek-jelekkan antar pasangan calon.
“Saya sampaikan apa yang harus dilakukan seperti contoh nggak usahlah kalau memilih orang ya pilih saja, kalau nggak mau milih ya nggak usah memilih,” tutur Menhan.
Ia menambahkan, memilih calon pemimpin harus didasarkan akan latar belakang dan kapasitas calon.
Baca juga: Ryamizard Minta Kampus Perkuat Pancasila, Tolak Penyusupan Ideologi Lain
“Jelekin orang nggak bagus. Nggak mau, nggak cocok, nggak setuju jangan pilih. Pilih yang disetuju, kan gitu. Yang baik bukan jelek-jelekkan, sumpah serapah,” katanya.
Ryamizard pun meminta agar aparat penegak hukum, terutama kepolisian, untuk bertindak tegas menangkap para penyebar kebencian (hate speech).
Menurut Ryamizard, ujaran kebencian memiliki danpak yang luar biasa bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
Baca juga: Ryamizard: Separatisme di Indonesia Kecil, tapi Digoso-gosok Negara Lain
“Menyebar kebencian itu polisi harus tangkap, penyebar kebencian dampaknya bukan main itu,” ujar Menhan.