JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang dua hari menuju batas akhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, Partai Gerindra masih berupaya menjaga keutuhan koalisi partai politik pendukung ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik bertemu Sekjen Partai Keadialan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/8/2018) malam.
Sandiaga tiba sekitar pukul 20.57 WIB, disusul kemudian Taufik. Keduanya masuk melalui pintu belakang gedung DPP PKS.
Baca juga: Utak-atik Peta Koalisi Jokowi dan Prabowo, Mungkinkah Ada Poros Ketiga?
Seusai pertemuan, pada pukul 22.43 WIB keduanya meninggalkan gedung. Namun, hanya Taufik yang bersedia memberikan keterangan kepada wartawan, sedangkan Sandiaga bungkam.
Taufik mengatakan, dalam pertemuan tersebut mereka membahas soal keutuhan koalisi.
Menurut Taufik, akan ada pertemuan para ketua umum dari empat parpol, yakni Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.
"Koalisi, supaya utuh, maka saya kira perlu ada pertemuan mungkin besok antara pimpinan partai. Kami ingin ada keutuhan koalisi itu," ujar Taufik.
Baca juga: Usai Temui Jokowi, Zulkifli Hasan Didatangi Prabowo
Kedatangan Sandiaga dan Taufik tak lama setelah Majelis Syuro PKS menggelar musyawarah istimewa.
Dalam musyawarah yang dihadiri Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekjen PKS Mustafa Kamal serta petinggi partai lainnya tersebut, Majelis Syuro PKS mengeluarkan tiga keputusan.
Pertama, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama terkait proses pencapresan pada Pilpres 2019.
GNPF merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
Baca juga: PKS Pastikan Salim Segaf Tak Mundur dari Kandidat Cawapres Prabowo
Kedua, memutuskan bahwa PKS akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan nasional secara demokratis.
Ketiga, Majelis Syuro memberikan mandat kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS untuk menjalin komunikasi politik dalam proses pembentukan koalisi bersama partai calon mitra koalisi.
Dalam kesempatan itu, Sohibul menegaskan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri tidak akan mundur dari pencalonan wakil presiden.
"Tidak pada tempatnya Bapak Salim Segaf kemudian memilih mundur karena dia sudah mendapat mandat, tidak ada kata lain kecuali beliau untuk ikut," ujar Sohibul saat memberikan keterangan pers di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa.