Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakernas PAN Ditunda untuk Sementara Waktu

Kompas.com - 06/08/2018, 07:51 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menuturkan bahwa pihaknya menunda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN untuk sementara waktu.

Rakernas yang semula dijadwalkan digelar pada 6-7 Agustus 2018 itu ditunda sampai menunggu jadwal selanjutnya. Kendati demikian, Zulkifli tidak menjelaskan alasan penundaan tersebut.

"Diberitahukan bahwa Rakernas IV PAN yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Agustus 2018 ditunda sementara sampai dengan waktu yang akan diinformasikan segera," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/8/2018).

Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Koalisi Jokowi Buka Peluang PAN Bergabung

Zulkifli pun meminta seluruh Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk mempersiapkan diri menghadiri Rakernas setelah surat pemberitahuan berikutnya dikirimkan.

Ia juga meminta seluruh DPW untuk mengirimkan keputusan rapat pleno dalam amplop tertutup ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN paling lambat pada Senin (6/8/2018).

"Seluruh Ketua dan Sekretaris DPW untuk mempersiapkan diri menghadiri Rakernas jika surat pemberitahuan berikutnya dikirimkan," kata Zulkifli.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, keputusan partai terkait arah koalisi pada Pilpres 2019 akan ditetapkan pada Rakernas, 6-7 Agustus 2018.

Baca juga: Zulkifli: PAN Tentukan Capres-Cawapres Saat Rakernas

"Kami melihat tenggat waktunya terbatas yah dan kami juga menghadapi Rakernas tanggal 6-7. Nah, ketika kita tanggal 7 itu Rakernas, tentu saja kami harus mendapatkan sebuah keputusan terkait politik kami," ujar Eddy, Jumat (3/8/2018).

Menurut Eddy, keputusan belum bisa diambil saat ini, meski PAN sudah beberapa kali mengikuti pertemuan politik dan berkomunikasi dengan partai lain. Ia mengungkapkan beberapa pertemuan itu baru menyepakati adanya tim kerja.

Eddy mengatakan, PAN masih mengkaji beberapa rencana program kerja sama yang ditawarkan oleh partai-partai lain.

"Mudah-mudahan apa yang kami bahas ini sudah bisa mengerucutkan sikap politik PAN, agar nanti dalam Rakernas tinggal memutuskan arah politik kami," kata Eddy.

Baca juga: PA 212 Kirim Surat ke PAN, Ingatkan Koalisi Harus Ikuti Keputusan Ijtima Ulama

Belakangan PAN intensif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS, dan Demokrat.

Bahkan Eddy hadir dalam pertemuan tertutup dengan ketiga sekjen partai lainnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/8/2018) malam.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan dalam pertemuan itu mereka membahas sejumlah hal teknis terkait deadline atau tenggat waktu pendaftaran capres-cawapres yang akan diusung koalisi dan mekanisme pembahasan cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Selain itu, akan dibahas pula format bangunan koalisi antara keempat partai tersebut serta visi misi capres-cawapres yang akan diusung.

Kompas TV Penundaaan disebabkan karena permintaan dari beberapa ketua wilayah di sejumlah provinsi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com