Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Asian Games dan Pertaruhan Politik 2019

Kompas.com - 06/08/2018, 06:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


ASIAN Games, peristiwa olahraga terbesar di Asia akan dihelat pekan depan. Sebanyak 45 negara akan memperebutkan 4.000 lebih medali dari 40 cabang olahraga.

Sebanyak 16 ribu atlet dan ofisial akan beredar di Jakarta dan Palembang, tempat sebagian besar pertandingan akan berlangsung.

Indonesia bakal dikenang. Segala kesan seputar perhelatan akbar ini akan diabadikan di media arus utama juga media sosial.

Asian Games 2018 terjadi di tahun politik. Ini bukan hanya soal pertandingan. Apapun yang menjadi perhatian publik, bisa menjadi komoditas di media sosial yang kemudian berlanjut menjadi isu politik.

Tak hanya raihan medali, cerita soal pembangunan infrastruktur, gangguan, hingga aneka soal remeh temeh bisa saja dikemas menjadi  isu-isu terkait kontestasi politik.

Sebulan sebelum acara ini dihelat, sudah banyak suara-suara yang mengkritik pelaksanaan Asian Games. Ini sesuatu yang wajar di alam demokrasi. Kritik justru menjadi catatan dan perbaikan bagi pihak penyelenggara yaitu Inasgoc (Indonesia Asian Games Organizing Committee), juga pemerintah pusat hingga provinsi.

Program AIMAN yang akan tayang Senin (6/8/2018) malam pukul 20.00 mewawancarai Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang haqul yakin bahwa Indonesia bisa meraih 10 besar di Asian Games, lompat 7 peringkat dari Asian Games 4 tahun silam di Incheon, Korea Selatan. Setidaknya, harapan 15 emas menjadi doa yang dipanjatkan oleh seluruh bangsa.

Menteri Imam mengakui, perhelatan ini akan memiliki dampak politik. Bila target meleset, siap-siap menerima serangan. Meski begitu, ia mengingatkan, Asian Games ini adalah momen kebersamaan bagi seluruh bangsa, bukan bagian dari kontestasi kubu politik dalam negeri.

Kali Item

Tak hanya soal pertandingan, Episode AIMAN kali ini juga berkeliling ke tempat-tempat yang paling banyak dibicarakan jelang Asian Games, terutama di Jakarta, Kali Item!

Tak hanya melihat kondisi kali, saya juga turun ke kali untuk melihat cara kerja alat penghilang bau. Ini pengalaman pertama saya melihat sedemikian dekat Kali Item.

Sekitar 20 hingga 30 meter dari kali itu, ada dapur serta tempat makan ribuan atlet mancanegara yang tinggal di Wisma Atlet, Kemayoran.

Belum lama ini, untuk membuktikan bahwa Kali Item sudah tidak bau Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, Ketua Inasgoc Erick Thohir,  hingga Wakapolri  Komjen Syafruddin, makan pisang bersama-sama persis di pinggir Kali Item. Baca juga: Makan Tongseng hingga Pisang Demi Buktikan Kali Item Tak lagi Bau...

Bau tak sedap dari kali itu memang jauh berkurang. Saat saya di sana, baunya hanya sesekali tercium dan tidak menusuk. Ada lebih kurang 10 alat yang disiagakan 24 jam untuk menghilangkan bau. Ada DeoGone yang berisi jamur hingga alat penyuplai ozon (O3) dan oksigen (O2) yang bekerja.

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta menyebar 500 kilogram bubuk DeoGone  di Kali Sentiong atau Kali Item, Jakarta, Minggu (29/7/2018). Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta menyebar 500 kilogram bubuk DeoGone di Kali Sentiong atau Kali Item, Jakarta, Minggu (29/7/2018).

LRT

 

Tak hanya soal Kali Item, adrenalin serupa juga tengah menggeliat di stasiun Light Rail Transit (LRT), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com