Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsudin Nilai Tak Masalah Ulama Jadi Cawapres, tetapi...

Kompas.com - 04/08/2018, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin mengungkapkan, dirinya tak mempermasalahkan ulama yang diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres). Akan tetapi, kata dia, sang ulama tidak boleh hanya membela umat Islam.

Ulama yang dicalonkan menjadi cawapres, menurut Din, ketika tampil harus menjadi milik semua kalangan. Ia harus membela umat-umat agama lain pula.

"Tidak apa-apa (ulama jadi cawapres), tapi syaratnya begitu dia tampil, dia harus menjadi milik semua. Kalau dari kalangan Islam, jangan hanya membela umat Islam, (tetapi) membela umat-umat agama lain juga," ujar Din kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).

Baca juga: Fadli Zon Yakin Prabowo Tetap Didukung Ulama meski Tak Jalankan Rekomendasi Cawapres

Selain itu, menurut Din, penting bagi ulama tersebut untuk memiliki wawasan pluralis dan kemajemukan. Pada akhirnya, ia bukan hanya tampil untuk umat Islam semata.

"Dia tampil untuk semua bangsa Indonesia, seluruh umat bergama," sebut Din.

Dengan demikian, apabila ulama tersebut memiliki wawasan pluralistik dan membela semua umat beragama, maka bangsa dan negara dapat dibangun secara bersama-sama. Persatuan bangsa pun dapat tetap dipertahankan.

Baca juga: Jelang Pilpres 2019, Din Syamsudin Minta Ulama Kendalikan Diri

Tidak hanya itu, Din juga berpesan kepada para ulama untuk mengedepankan etika dan moral dalam berpolitik. Apabila sekelompok ulama secara sah mendukung calon tertentu, maka perpecahan dan konflik bisa terjadi.

"Kalau 1.000 ulama mendukung capres dan cawapres kubu A, 1.000 ulama berkumpul mencalonkan capres-cawapres kubu B, apa tidak tegang dan konflik ini? Yang bingung umatnya,"ucap Din.

Kompas TV sinyal waktu pendaftaran Capres dan Cawapres koalisi Joko Widodo akan disampaikan setelah adanya penentuan nama Cawapres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com