JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin menyatakan, umat Islam tidak boleh terpecah-belah hanya karena perbedaan kepentingan politik. Apabila umat Islam sampai terpecah, Din memandang hal tersebut adalah malapetaka.
Din menyatakan, menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019, umat Islam dihadapkan pada perbedaan pilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Namun demikian, umat Islam tak boleh terpecah hanya karena perbedaan pilihan itu.
"Janganlah karena perbedaan kepentingan politik kemudian terpecah-belah," kata Din di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).
Baca juga: Jelang Pilpres 2019, Din Syamsudin Minta Ulama Kendalikan Diri
Oleh sebab itu, ia berpesan kepada pemuka agama Islam untuk mengedepankan ukhuwah islamiyah secara internal sesama umat Islam. Pemuka agama harus mengedepankan persatuan di tengah-tengah perbedaan yang ada.
Setelah itu, harus dikembangkan pula persatuan dengan seluruh komponen bangsa. Dengan demikian, kesejahteraan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat tanpa memandang perbedaan.
Dengan demikian, pemuka agama harus memiliki kedewasan untuk menyatukan seluruh umat Islam. Selain itu, pemuka agama juga harus memiliki kecerdasan dan kearifan untuk mengedepankan ukhuwah islamiyah.