Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntaskan Pengadaan Pesawat Tempur Sukhoi, Pemerintah Bentuk Tim Kecil

Kompas.com - 03/08/2018, 16:44 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan, pemerintah akan membentuk tim kecil untuk menyelesaikan pengadaan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35.

"Saya bentuk tim kecil untuk secara detail, secara teknis, bisa melakukan kajian-kajian sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang lebih sistematis dan tepat, terutama kita kaitkan dengan keadaan negeri ini saat ini," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Wiranto mengungkapkan ini usai menggelar rapat bersama Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu. Turut hadir perwakilan dari Mabes TNI, yaitu Irjen TNI Letjen Muhammad Herindra dan TNI AU yang diwakili Wakil KSAU Marsda Wieko Syofyan,

Menurut Wiranto, nantinya tim kecil tersebut akan mengkaji pengadaan pesawat Sukhoi Su-35 dari berbagai aspek.

"(Yang dikaji) menyangkut masalah anggaran, termasuk yang mengatur masalah tipe-tipe dan kelengkapan yang nanti akan kita dapatkan," ujar Wiranto.

"Kemudian juga adanya keinginan kami untuk bisa memasarkan pesawat Sukhoi Su-35, diterima, dan bagaimana alih teknologinya, banyak sekali," kata dia.

Baca juga: Cerita Panglima TNI "Ngerjain" Kapolri, KSAD, dan KSAL Saat Naik Sukhoi

Selain itu, Wiranto menginginkan dari pengadaan pesawat Sukhoi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia.

"Pembelian alutsista ini ternyata tidak semudah seperti kita membeli barang. Banyak sekali hal-hal sampingan yang perlu kami bincangkan lebih detail, juga bagaimana kita mendapatkan keuntungan-keuntungan dari proses pembelian," ucap Wiranto.

Di sisi lain, Wiranto menyampaikan rapat tersebut juga membahas kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan terkait pengembangan jet tempur Korea Fighter eXperiment dan Indonesia Fighter eXperiment (KFX dan IFX).

Baca juga: Wiranto Pastikan RI-Rusia Sepakat Barter Sukhoi dengan Komoditas

Wiranto mengatakan, tim kecil yang dibentuk juga akan mengkaji secara menyeluruh mengenai pembuatan jet tempur KFX dan IFX.

Seperti diketahui, belum lama ini RI-Rusia menandatangani kesepakatan terkait imbal beli atau barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia.

Harga pembelian 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia mencapai 1,14 milar dollar AS atau Rp 15,3 triliun dengan kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 13.500.

Nantinya, setengah harga pembelian pesawat tempur Sukhoi itu akan dilakukan dengan skema imbal beli komoditas Indonesia.

Kompas TV Sejumlah pesawat seperti sukhoi dan CN-235 dihadirkan dalam acara ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com