Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Branding" Baliho, Demokrat Dinilai Terlalu Mengandalkan AHY

Kompas.com - 03/08/2018, 10:24 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya branding Partai Demokrat atas Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pemimpin masa depan dinilai sebagai langkah yang riskan.

"Agak riskan bagi Demokrat kalo hanya mengandalkan AHY, tapi (AHY) belum memiliki kemampuan politik yang memadai di eksekutif atau legislatif," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP UI Aditya Perdana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Baliho Besar AHY dan Upaya Branding Partai Demokrat

Upaya branding tersebut dilakukan oleh Demokrat melalui baliho yang menampilkan foto AHY beserta kata "Siap" dan "Sekarang dan Masa Depan".

"Saya sih merasa kalau ini (baliho) bagian dari jualan Demokrat untuk bisa menyodorkan nama AHY sebagai cawapres," ujar Adit.

Aditya memandang, lewat baliho tersebut AHY tak hanya diproyeksikan sebagai pemimpin terkait Pilpres 2019. Melainkan juga di masa depan, seperti Pilpres 2024.

Baca juga: Demokrat Ingin Masyarakat Tahu, AHY Siap Jadi Pemimpin Masa Depan

Hal itu yang Adit sebut sebagai langkah yang berbahaya.

Menurutnya, Demokrat tampak terlalu mengandalkan AHY. Sementara itu, pengalaman yang belum memadai membuat AHY dinilai akan sulit bersaing.

"Menurut saya adalah, kompetisi di 2024 itu nanti ketat karena gubernur-gubernur ini akan menjadi calon presiden juga, entah siapapun itu kan, tapi sementara AHY sendiri belum jelas posisinya apakah jadi cawapres hari ini atau anggota DPR besok," jelasnya.

Baca juga: Baliho AHY untuk Promosi Cawapres? Ini Kata Demokrat...

Baliho raksasa bertuliskan huruf besar SIAP tepat berada di atas foto AHY. Tampak AHY mengenakan jas hitam dan peci hitam dengan salam hormat serta penghargaan militer melingkar di leher dan sejumlah pin di dadanya. Foto diambil Kamis (2/8/2018) pagi.Reza Jurnaliston Baliho raksasa bertuliskan huruf besar SIAP tepat berada di atas foto AHY. Tampak AHY mengenakan jas hitam dan peci hitam dengan salam hormat serta penghargaan militer melingkar di leher dan sejumlah pin di dadanya. Foto diambil Kamis (2/8/2018) pagi.

Adit mengatakan, AHY sebaiknya diberikan pelatihan atau kesempatan untuk terjun terlebih dahulu ke dunia politik.

"Kalau saya sih AHY itu seharusnya di-grill, maksudnya dikasih kesempatan untuk masuk di ranah legislatif atau eksekutif," terangnya.

Baliho raksasa AHY tak hanya ditemukan di Jakarta, tapi juga muncul di daerah lainnya, seperti Surabaya dan Makassar.

Baca juga: Soal Cawapres, AHY Lihat Realitas Politik

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui baliho tersebut bertujuan meningkatkan branding putra sulung Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya kira pesan terang, siap jadi pemimpin,” kata Hinca melalui pesan singkat, Rabu (1/8/2018) malam.

Partai Demokrat saat ini tergabung koalisi pendukung Prabowo Subianto, bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca juga: Ruhut: Kalau AHY Cuma Jadi Menteri, Mending Gabung sama Jokowi

Posisi cawapres masih dalam pembicaraan internal koalisi ini. Setelah nama-nama tersebut mengerucut, disebutkan bahwa nama AHY adalah salah satunya.

Kompas TV Partai Demokrat mengaku tak ingin terburu buru menentukan sikap politik pada Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com