Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kepastian "Calon Pengantin" Prabowo Subianto...

Kompas.com - 02/08/2018, 11:56 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada 4 hingga 10 Agustus 2018 mendatang, partai koalisi dari dua kubu semakin intensif dalam melakukan konsolidasi.

Para sekjen dari sembilan partai politik pendukung pemerintah telah mempersiapkan strategi pemenangan Presiden Joko Widodo setelah pertemuan di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).

Begitu juga dengan koalisi partai politik yang selama ini memberikan sinyal akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, penantang sang petahana.

Baca juga: Kata Fadli Zon, Cawapres Prabowo Mengerucut ke Tiga Nama Ini

Pada Rabu (1/8/2018) malam, untuk pertama kalinya sekjen partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat bertemu di sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya untuk menyolidkan bangunan koalisi.

Setidaknya ada beberapa hal yang telah disepakati oleh para sekjen terkait hal-hal teknis pendaftaran pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Fadli Zon Yakin Prabowo Tetap Didukung Ulama meski Tak Jalankan Rekomendasi Cawapres

Beberapa hal teknis tersebut, antara lain pembentukan dua tim kecil yang bertugas menyiapkan visi misi pasangan capres-cawapres yang akan diusung, persiapan pembentukan tim pemenangan, rencana deklarasi pasangan calon dan tenggat waktu pendaftaran capres-cawapres.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani

Muzani mengibaratkan pertemuan para sekjen tersebut sebagai rapat dalam menyiapkan sebuah acara perkawinan.

"Sebuah walimah harus disiapkan karena kita sudah tahu pengantinnya maka kemudian yang sedang kami siapkan adalah EO-nya (event organizer), kateringnya, tendanya bagaimana," ujar Muzani seusai pertemuan.

Baca juga: Majelis Syuro Belum Bersidang, PKS Belum Tentukan Sikap soal Cawapres Prabowo

Saat ditanya siapa "mempelai pengantin" yang akan diusung oleh koalisi, Muzani menegaskan bahwa keempat partai telah sepakat untuk mendukung Prabowo Subianto.

Namun, kata Muzani, pertemuan para sekjen malam itu tidak membahas nama-nama kandidat cawapres yang diusulkan oleh masing-masing partai. Sebab, para sekjen tidak memiliki kewenangan untuk membahas kandidat cawapres.

Berbeda dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri sebelumnya.

Baca juga: Wasekjen PKS Optimistis Prabowo Akan Pilih Salim Segaf sebagai Cawapres

Menurut Rachmawati, dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN pada Selasa (31/7/2018) di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, para sekjen juga diberi mandat untuk membahas nama-nama kandidat cawapres yang muncul.

"Forum tadi kami merasa tidak membicarakan tentang pendamping pengantin karena kita tidak memiliki kewenangan untuk itu," kata Muzani.

"Jika nanti pada forum berikutnya kami merasa mendapatkan mandat untuk membicarakan pengantin ya kami akan menyajikan daftar calon pengantin. Masalahnya dalam hal ini pengantin tidak boleh lebih dari satu," ucapnya.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com