JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengharapkan kerja sama seluruh petugas instansi yang tergabung dalam Komunitas Bandara Soekarno-Hatta (Kombatta) demi menyukseskan Asian Games 2018.
Kombatta terdiri dari berbagai lembaga seperti TNI, Polri, Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Karantina, Garuda dan GMF AeroAsia, Aviation Security (AVSEC), Otorita Bandara, Ditjen Imigrasi Kemenkumham, serta Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc).
"Kombatta memiliki tanggung jawab untuk melancarkan penyelenggaraan, khususnya dengan ketertiban dan kenyamanan para atlet dan pendukungnya (di bandara)," ujar Yasonna, dalam apel siaga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (2/8/2018).
"Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi yang baik, meliputi personel, sarana-prasarana, tenaga, waktu, dan hal-hal lainnya," kata dia.
Baca juga: Polri Prioritaskan Empat Risiko Keamanan Selama Asian Games 2018
Pada Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, Yasonna memprediksi terdapat 16.000 orang yang akan melewati Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia.
Jumlah tersebut terdiri dari para atlet dan ofisial dari 45 negara di Asia. Ini belum dihitung para pendukung dari negara-negara tersebut.
Menurut Yasonna, Indonesia sebagai tuan rumah perlu menunjukkan budaya bangsa kepada para tamu negara.
"Sebagai bangsa yang dikenal ramah, berbudi luhur, maka kita harus menunjukkan budaya bangsa dengan menyambut dan memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya.
"Sehingga para atlet dan ofisial Asian Games maupun pendukungnya yang masuk dan keluar melalui Bandara Soekarno-Hatta akan merasa aman dan nyaman selama melakukan perlintasan maupun (saat) tinggal di Indonesia," kata Yasonna.
Ia menegaskan bahwa kesuksesan sinergi dari berbagai lembaga ini akan menunjukkan komitmen Indonesia sebagai penyelenggara acara bertaraf internasional.