Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Gerindra: Kandidat Cawapres Prabowo Akan Dibahas Sekjen Partai Koalisi

Kompas.com - 01/08/2018, 18:14 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri membenarkan bahwa Sekjen Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat akan bertemu pada Rabu (1/8/2018) malam.

Dalam pertemuan tersebut, mereka akan membahas kandidat calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

"Kemarin sudah diputuskan yang menjadi LO-nya itu dari para sekjen, dari hasil itu nanti akan dikembalikan kepada pimpinan partai masing-masing. Ya kita akan lihat dari pihak partai-partai yang berkoalisi ini, siapa-siapa saja (usulan cawapres yang diajukan)," ujar Rachmawati saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Namun, kata Rachmawati, PKS dan PAN telah sepakat untuk menyerahkan keputusan figur cawapres ke tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Jika Tak Jadi Cawapres Prabowo, PKS Pertimbangkan Abstain pada Pilpres

Kesepakatan tersebut dibuat pada pertemuan ketua umum dan sekjen Gerindra, PKS dan PAN di kediaman seorang pengusaha bernama Maher Algadri, di kawasan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018) malam.

Menurut dia, penyerahan keputusan ke tangan Prabowo juga menjadi jalan tengah jika partai koalisi tak bersepakat dengan kandidat cawapres.

"Boleh saja semua mengusulkan tapi terakhir ya capres terpilih yang menentukan. Pada akhirnya harus, sudah sepakat dikembalikan ke calon presiden (Prabowo)," kata Rachmawati.

Baca juga: Ditanya Nama Cawapres, Prabowo Bilang Sudah di Kantong

Selain itu, lanjut Rachmawati, dalam pertemuan semalam, PKS dan PAN menegaskan sikapnya kembali terkait pembentukan koalisi serta sepakat menerima Partai Demokrat.

Kedua partai itu juga menegaskan dukungannya terhadap Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Kalau kita baca pertemuan dengan SBY, kemudian PKS dan PAN sendiri kan sudah mengerucut capres dari koalisi itu ya Pak Prabowo," tuturnya.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com