Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Pasrah Siapa Pun Cawapres Pilihan Prabowo

Kompas.com - 31/07/2018, 11:15 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat mengatakan akan menerima keputusan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang dipilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku calon presiden (capres) yang mereka usung pada Pilpres 2019.

"Ya tentu (menerima), insya Allah kita bismillah kalau itu yang terbaik," ujar Wakil Ketua Partai Demokrat Syarief Hasan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai partai-partai pendukung Prabowo Subianto, sepakat untuk menyerahkan urusan pemilihan cawapres kepada capres.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Isyaratkan Tolak Jadi Cawapres, Dukung Prabowo-Salim Segaf

"Nanti koalisi empat partai menyerahkan ke capresnya (untuk memilih cawapres)," kata Syarief. 

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kantor DPP Demokrat, Senin (30/10/2017).KOMPAS.com/IHSANUDDIN Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kantor DPP Demokrat, Senin (30/10/2017).

"Itu merupakan hak prerogatifnya capres untuk memilih siapa yang kira-kira bisa diterima untuk menjadi teman, bergandengan tangan, bekerja sama selama lima tahun," tambahnya.

Sebelumnya, masing-masing partai telah mengajukan nama kadernya sebagai cawapres. Demokrat mengajukan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Sementara itu, PAN mengajukan ketua umumnya, Zulkifli Hasan.

Baca juga: Amien Rais: PAN Tak Ajukan Kader sebagai Cawapres Prabowo

Sementara itu, rekomendasi ulama dan tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) memunculkan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.

Saat ini, Syarief mengatakan, peluang bagi nama-nama tersebut masih terbuka lebar. Namun, ia menegaskan kembali, partai boleh menyampaikan pendapatnya, tetapi keputusan akan tetap berada di tangan Prabowo sebagai capres.

Demokrat masih melakukan penjajakan politik dengan partai-partai tersebut. Pertemuan antarelite partai dilakukan untuk mempererat koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Baca juga: Salim Segaf Al-Jufri Siap Jika Jadi Cawapres bagi Prabowo

 

Kemarin (30/7/2018), petinggi PKS-Demokrat mengadakan pertemuan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan dihadiri beberapa tokoh kedua partai, antara lain Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com