Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Yakin PKS dan Demokrat Bisa Bersatu soal Cawapres

Kompas.com - 27/07/2018, 20:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno meyakini pada akhirnya PKS dan Demokrat bisa bersatu dalam menentukan cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Ia menyadari masing-masing partai berkehendak kadernya menjadi cawapres pendamping Prabowo. Namun pada akhirnya ia meyakini PKS dan Demokrat akan mengedepankan kepentingan bersama.

Apalagi, lanjut Sandi, Demokrat dan PKS memiliki rekam jejak persahabatan. Hal itu terlihat kala kedua partai berada dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tentunya Demokrat dan PKS adalah sahabat lama di kabinet dua periode. KIB Jilid 1 dan 2. Jadi itu sangat cair. Dan saya rasa sebagai sahabat berpikir untuk kebaikan bangsa itu tentunya akan sangat mudah dijembatani," kata Sandi saat ditemui di acara Ijtima (pertemuan) Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Cawapres Prabowo akan Dibahas Terbuka, Empat Nama Ini Masuk Nominasi...

Ia menambahkan, masing-masing ketua umum partai politik (parpol) yang hendak berkoalisi dengan Prabowo memiliki jiwa besar. Dengan demikian, Sandi meyakini mereka akan mengedepankan kepentingan bersama.

Saat ditanya apakah Gerindra lebih mempertimbangkan loyalitas PKS atau tingginya elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres, Sandi menjawab nantinya hal itu akan ditentukan di level pimpinan masing-masing partai.

"Pembahasan itu di level pimpinan. Tapi intinya kami sangat yakin dan optimis bahwa pimpinan-pimpinan dari Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN akan mementingkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Itu yang saya yakini," lanjut Ketua Tim Pemenangan Prabowo itu.

Baca juga: Gerindra: AHY Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo

Sebelumnya Demokrat memberikan sinyal hendak berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019.

Nama Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu cawapres yang dipertimbangkan lantaran elektabilitasnya tinggi.

Di sisi lain, PKS telah lebih dulu menawarkan sembilan kadernya sebagai cawapres.

Adapun sembilan kader PKS yang dimaksud adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Kompas TV SBY memberikan pernyataan terkait pembicaraan yang dilakukan SBY dan Prabowo pada Selasa (24/7) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com